Buat kamu yang insecure!

Kamu pernah nggak sih ngerasa “kurang”? Kurang cakep, kurang pintar, kurang keren atau mungkin kamu bisa isi sendiri titik-titik dibawah ini:

AKU MERASA KURANG _________

Mungkin cuman kamu sama Tuhan yang tahu, apa sih RASA INSECURE kamu?

Aku juga pernah merasa insecure, bahkan terkadang masih merasa insecure sapai sekarang. Rasanya nggak enak banget ya, kayak … jadi terbatas banget!

Waktu aku ke Hillsong College tahun 2013, aku pikir aku bakalan jadi orang paling pede sedunia! Ternyata waktu aku kesana.. Mental aku ciut. Nggak pernah ngobrol di kelas, nggak pernah nyapa orang karena malu, dan aku jadi AUTO – INTROVERT di tempat dan lingkungan yang baru. Semuanya serba nggak nyaman, dan ngelakuin apa-apa tuh aku jadi takut.

Padahal aku tahu aku punya sesuatu dari Tuhan yang luar biasa, aku tahu aku bisa… Bahkan mampu dan nggak kurang dari mereka. Tapi entah kenapa selalu insecure! Setiap langkah sikap yang aku mau ambil depan orang, aku pikirin lagi dan lagi jadi selalu overthinking. Aku nggak mau dilihat. Aku nggak mau terkoneksi sama banyak orang.

Sampai suatu hari, Tuhan memberikan aku kesempatan besar yang mungkin kalau ini diberikan kepada orang yang PEDE, orang itu akan seneng banget. Tapi waktu Tuhan kasi itu ke aku yang selalu ngerasa malu dan nggak mampu. Aku malah bilang, “Tuhan.. Kenapa aku Tuhan? Aku nggak mungkin bisa!”

Nah, inget nggak di Alkitab juga ada yang pernah bilang gitu… Namanya MUSA:

Tetapi Musa berkata kepada TUHAN, “Ya Penguasaku, aku ini tidak pandai berbicara. Sejak dulu hingga sekarang setelah TUHAN berbicara denganku pun, cara bicaraku lambat dan tidak lancar.” Keluaran 4:10 – 23

Musa dikasi ‘misi’ sama Tuhan, dan Musa bilang dia nggak mampu. Tapi Tuhan bilang lagi di Keluaran 4:10-23.

“Siapakah yang menciptakan mulut manusia? Siapakah yang menetapkan seseorang menjadi bisu atau tuli? Siapakah yang membuat manusia buta atau melihat? Bukankah Aku, TUHAN yang melakukannya? Pergilah sekarang! Aku akan menyertaimu ketika kamu berbicara dan memberitahukan apa yang harus kamu katakan.”

Tuhan berusaha kasi Musa rasa percaya diri. Tapi saking merasa lemah dan ga mampunya Musa, dia tetep bilang… “Enggak jangan aku Tuhan, utus orang lain aja…”

Seperti itulah yang aku rasakan waktu itu. Dan disaat yang sama, Tuhan menjawab aku dan memberikan rasa percaya diri. Waktu aku lagi turun tangga, sambil dengerin lagu The Creed, dari Hillsong Music, yang liriknya begini:

Aku percaya Allah Bapa

Aku percaya Anak-Nya

Aku percaya Roh Kudus!

Tuhan berbisik dalam hatiku, “Coba balik perspektif lagu itu, dan yakinlah KAMI PERCAYA KAMU!”

Allah Bapa percaya kamu

Anak Allah (Yesus) percaya kamu

Roh Kudus percaya kamu!

Aku langsung mau nangis… Ada ‘peer’ atau MISI yang Tuhan percayakan di tangan aku. Dan aku merasa nggak layak, sampai mau lari aja.. Padahal, the Trinity … Allah Bapa, Tuhan Yesus, dan Roh Kudus percaya bahwa aku bisa melakukannya! Betapa sebuah kehormatan banget untuk bisa dipercaya Tuhan, iya nggak sih? Lagipula… Kalau ini misi-Nya, Dia lah yang akan bekerja melalui kita… Kita nggak bekerja sendiri.

Seperti yang ALKITAB katakan di Kisah Para Rasul 17:28:

“Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.”

Aku akhirnya menyelesaikan tahun ketiga aku di Hillsong College. Sukses menjadi seorang perempuan Asia pertama yang memimpin 3 pria asal Amerika di chapel (dengan karakter mereka yang berbeda-beda), jadi asisten pemimpin frontline, dan membangun Mission Trip aku sendiri. Semua itu masih bikin aku geleng-geleng sampai sekarang, kok bisa ya? Bahasa Inggris aku aja nggak selancar mereka yang sudah lama di Australia.. Tapi somehow God made it work for me! Cuman Tuhan yang bisa!

Hari inI.. Kalau kamu punya insecurity, ini 3 hal yang bisa kamu lakukan:

1. Stop Comparison (Membanding-bandingkan)

2. Fokus sama misi/tujuan Tuhan, bukan kelemahan kita.

3. Berserah, dan biarkan Tuhan bekerja melalui kita.

Setiap hari ada misi yang Tuhan mau bagikan dan mengikutsertakan kita. Dan kalau Tuhan kasi kita kepercayaan di tangan kita, lihatlah itu sebagai suatu kehormatan. Dan kalau Tuhan aja percaya kita, kenapa susah banget buat percaya sama diri sendiri? Melangkah aja dan sertakan Tuhan, sama seperti Tuhan menyertakan kita dalam pekerjaan-pekerjaan-Nya! Get involved! 😉