Hanya cinta yang bisa…
Pagi ini ada satu kata dari Tuhan buat kamu, Tuhan pencipta langit dan bumi…
“Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.” (Yeremia 31:3)
Sejak dunia diciptakan, Tuhan tidak pernah berhenti menyampaikan kasih-Nya kepada umat manusia, titik puncaknya adalah di kayu salib.
Kasih adalah hakikat pribadi-Nya, landasan segala pemikiran dan firman-Nya. Alkitab dipenuhi dengan ayat-ayat di mana Tuhan menyatakan kasih-Nya kepada umat-Nya, Israel, dan kepadamu saat ini.
“... tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.” 1 Korintus 13:2, NIV)
Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, kekuatan, dan mengasihi sesama seperti diri sendiri… Itulah yang mengembangkan kita. Faktanya, cara kita mencintai menentukan siapa diri kita.
Ketika kita terus-menerus merasakan kasih-Nya, kita menjadi lebih mampu untuk mencintai-Nya dan khususnya lebih baik mencintai orang lain, bahkan mereka yang sulit untuk dicintai.
Jika Tuhan memerintahkan kita untuk mencintai, itu karena hal itu tidak alami atau otomatis. Namun, cinta benar-benar dapat mengubah dunia… Tidak hanya dunia tempat kita tinggal tetapi juga duniamu secara khusus.
Pernahkah kamu mendengar tentang Corrie ten Boom? Wanita ini selamat dari kemah konsentrasi Ravensbrück selama Perang Dunia 2, menunjukkan kasih yang luar biasa dengan memaafkan salah satu mantan penganiaya-nya di depan umum.
Apakah menurutmu wanita ini lebih baik dari kita karena dia mampu mengambil langkah pengampunan? TIDAK! Dengarkan apa yang dia katakan: “Setelah belajar memaafkan, saya tidak pernah lagi mengalami kesulitan dalam memaafkan. No! Saya harap saya bisa mengatakannya! Tapi perasan kasih dan pengampuan tidak mengalir secara alami dari saya saat itu. Satu hal yang saya pelajari di usia 80 tahun, yaitu saya tidak bisa menyimpan dendam dan berperilaku yang baik – saya hanya bisa melepaskan pengampunan dan mengasihi sesama setelah saya mendapatkan cinta dari Tuhan setiap hari.”
Jika kamu berpikir kita tidak mampu mencintai seperti yang Tuhan minta, namun ingin melakukannya dengan sepenuh hati, hanya ada satu hal yang harus dilakukan: Menyalurkan cinta dari sumbernya, hati Tuhan. Itulah artinya menjadi wakil surga! Orang yang menerima cinta dari surga dan kemudian memberikan cinta itu pada sesama.
Terimalah rahmat dan berkah-Nya untukmu hari ini.