Hidup hanya sekejap…
Seminggu yang lalu, aku menghadiri ibadah penghiburan dari seorang teman. Dia meninggal di usia 40an, tapi selama hidupnya dia telah melakukan yang terbaik dan hidup dalam panggilan Tuhan. Banyak sekali orang yang datang, sampai ratusan. Akupun berpikir, wow… He has made an impact in so many people’s life. Dia telah banyak menyetuh kehidupan orang lain.
Beberapa tahun yang lalu, aku datang ke ibadah penghiburan dari seorang teman bernama, ANDREW CHAN. Di ibadah tersebut, istrinya membacakan surat yang ditulis sebelum Andrew di eksekusi mati. Andrew menulis, “We all know that the eulogy virtues are more important than the résumé ones…” ( Aku mengerti bahwa, apa yang bisa aku tulis di surat pidato kematianku lebih penting daripada isi surat resumeku). Dengan kata lain, apa yang telah kamu lakukan selama hidup dan bagaimana kamu mengakhiri hidup, sangatlah penting.
Yakobus 4:14 mengatakan, “…sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.”
Maka pertanyaannya, gimana yah cara kita membuat hidup kita yang sekejap ini berarti?
Yang penting di batu nisan, bukan tanggal kita lahir, dan tanggal kita mati. Tapi strip di antara tanggal itu, apa yang telah kita lakukan?
Hari ini aku pengen ajak kita sama-sama merenungkan, apa yah kira-kira hal yang Tuhan sudah taruh dalam hati kita, yang belum juga kita lakukan. Mungkin kita sibuk, mungkin kita takut? Mungkin kita ragu, atau mungkin kita ngerasa nggak layak… Jadinya nggak mulai-mulai. Tapi Tuhan berkata di Alkitab:
“… karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” Filipii 2:13
Kalau yang Tuhan kasi dalam hatimu adalah visinya, maka kamu nggak perlu takut atau ragu.. Karena dalam eksekusinya, Tuhanlah yang bekerja melalui kamu. Kamu bisa bersandar pada-Nya, dan gunakan kuasa-Nya. Kalau kita pakai kekuatan sendiri mungkin akan gagal, tapi kalo pake kekuatan Tuhan pasti akan sukses!
Nah, visi atau panggilan Tuhan dalam hidup kita… Pasti berpapasan dengan visi orang lain. Disana kita saling membantu, disana kita tahu kita saling memerlukan. Disana kita mulai memberi makna pada hidup kita dan orang lain. Karena ketika Tuhan panggil, kita akan menemukan diri kita menjawab banyak keperluan-keperluan orang. Kita akan menemukan diri kita “dibutuhkan” dan menjadi sumber berkat. Tuhan nggak mau kita hidup hanya untuk diri sendiri. Tuhan mau kita “REACH OUT”, melayani orang lain… Membangun kerajaan-Nya, memperluas jangkauan kita.. Melihat keluar dan bukan ke dalam.
Dia mengampuni kita, supaya kita bisa mengampuni orang lain. Dia menyelamatkan kita, bukan supaya kita selamat sendiri aja… Kalo aku sih, pengen banget bawa orang lain juga supaya selamat! Ada hal-hal besar yang bisa kita raih dengan cara-cara yang sederhana. Nggak harus bangun gereja atau jadi pendeta, cukup kebaikan-kebaikan kecil setiap hari yang bikin Tuhan senang.
Yuk, kita pikirkan yuk hari ini… Apa ya langkah-langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk bikin hidup kita dan orang lain lebih bermakna?