Ngomongin IMAN yuk?
Alkitab berkata di Matius 17:20, “…Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, – maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”
Punya iman sebesar biji sesawi itu mudah, kalau kita lagi dalam kondisi yang bisa di prediksi. Ketika kita punya rumus dan fakta mutlak, contohnya kita percaya bawa biji nangka akan tumbuh menjadi pohon nangka. Gampang dipercaya, karena memang rumusnya begitu. Tapi dalam kondisi sulit yang tidak menentu, ketika kita nggak punya pegangan atau pengalaman sebelumnya, kita pasti bingung dan kuatir.
Teman yang sakit, rekening bank yang kosong, pekerjaan yang hilang, atau musibah yang belum pernah terjadi menimpa dan menggagalkan rencana jangka panjang kita. Ketika hal seperti itu terjadi, apakah kita masih punya iman?
Ibrani 11 : 1- 3 menjelaskan apa itu iman, “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.”
Iman muncul sebagai bukti ada kuasa ‘yang nggak terlihat’ yang menjadikan segalanya mungkin, dan jadi ‘terlihat’. Iman adalah dasar dari pengharapan kita, semua didasari dengan iman… Termasuk hubungan kita dengan Yesus!
Seperti hubungan-hubungan lainnya, hubungan kita dengan Tuhan Yesus butuh “TRUST”, IMAN, KEPERCAYAAN. Bukan saja percaya pada apa yang mampu dilakukan oleh tangan-Nya, tapi juga percaya seperti apa hati-Nya.
Iman itu percaya dan berharap no matter what. Iman tumbuh karena hubungan dan pengalaman yang terjadi bersama Tuhan. Dan terkadang, IMAN itu terasa ‘gak masuk akal’, dan harus diusahakan. Kita memilih untuk menaruh iman kita kepada Yesus karena komitmen dan pengenalan kita akan Dia.
Temanku hari ini, aku mau mengucap syukur untuk setiap kamu yang memilih untuk bersandar kepada-NYA selalu. Walau sesusah apapun situasi dan kondisimu, kamu memilih untuk beriman kepada-Nya. Jangan biarkan iman itu pergi dan hilang. Iman adalah satu-satunya yang akan menguatkanmu.
Semangat hari ini temanku!