Ujung tali, ujung harapan.
Dalam Bahasa Inggris, ada analogi/ucapan seperti ini: “HOPE ON THE ROPE” atau harapan di ujung tali. Yes, Tuhan kasih kita mimpi, Tuhan kasih kita Visi, dan Tuhan kasih kita janji… Tapi waktu penggenapannya kapan?
Abraham waktu masih jadi Abram, Dia menerima janji dari Tuhan. Dia selalu berjalan bersama Tuhan, selalu setia. Makanya Alkitab sebut Abraham sebagai sahabat Allah. Seperti ada tertulis: ““Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa” – di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.” Roma 4 : 17.
Dari momen dia dapet janji itu, sampai akhirnya janjinya diterima, gapnya 25 tahun. Dua puluh lima tahun loh! Kita kalau disuruh nunggu sesuatu sampe 25 tahun, capek nggak sih?
Pernah nggak kamu mengalami situasi kayak gini? Waktu kamu berdoa, tapi nggak melihat. Waktu percaya, tapi harus menunggu. Ketika kamu menabur, tapi mana… Kok lama banget aku nggak menuai? Kok aku terus-terusan ada dalam badai, mana jalan keluarku?
Abraham sempet mau give up. Akhirnya dia pakai cara dia sendiri, karena anak yang dijanjikan Allah nggak kunjung dateng. “Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, – yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan –, lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.” Kejadian 16:3.
Tapi, apapun yang terjadi di luar rencana Tuhan sebagai bentuk pembangkangan adalah dosa. Dan dosa punya konsekuensinya sendiri. Terus, gimana caranya kita bisa tetap kuat di dalam penantian kita?
1. Tanya lagi, dimana sumber pengharapan kita?
“Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.” Mazmur 6:26.
Tuhan punya kuasa untuk melakukan apa yang Dia janjikan, bukan Sarah dan bukan Hagar yang menjadikan mimpi Abraham nyata. Dimana kita taruh jangkar kita, disanalah kita tertanam. Kalau jangkar kita di keluarga, posisi, teman atau kerjaan… Itu semua “TEMPORARY” (nggak abadi). Bisa terlepas kapan aja! Pastikan jangkar pengharapan kita ada pada hal yang tidak bisa berubah dan tidak bisa berpindah! Harapan kita seharusnya bukan pada doanya, tapi pada Siapa yang mendengar doa kita. Bukan pada diri kita sendiri, tapi pada Yesus! <3
2. Bertahan.
“Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: ”Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”
Kita menjadi apa yang kita percayai! Bertahanlah! Kita bisa berpegangan pada pengharapan. Bertahan artinya berharap dibawah tekanan antara doa sama jawaban. Tekanan antara sekarang dan belum. Tekanan antara janji Tuhan dan penggenapan-Nya. Walaupun sekarang kamu udah diujung tali, fokuskan matamu pada Dia yang memegang tali itu, dan bertahanlah. Tuhan lagi bilang, “I GOT YOU!” (aku memegang engkau…) Percaya, maka akan terjadilah!
3. Sambungkan tali ke orang lain.
Kita diciptakan untuk menjalani kehidupan bersama orang lain.
“Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!” – Kolose 1:27.
Panggilan hidupmu dan panggilan hidupku itu terkoneksi! Dari dulu Allah merencanakan berkat untuk bangsa-bangsa. Nah, kita semua, sampai sekarang butuh satu sama lain. Ada orang-orang di luar gereja yang butuh sambungan tali dari kita supaya talinya menjadi kuat. Seharusnya memang kita saling menopang satu sama yang lain dalam pengharapan! Hiduplah dalam komunitas. Cari yang sehat. Cari orang-orang yang bisa menopang kamu! Yang bisa ngelempar tali buat kamu pegangan.
Akhir kata, ingat ini.
Iman: Membuat Petrus lompat dari perahu.
Kesabaran: Membuatnya terus berusaha berjalan menuju Yesus.
Iman: Bikin kita punya inisiatif menanam pohon.
Kesabaran: Adalah keputusan untuk merawat dan konsisten bagaimanapun keadaannya.
Apa kita harus berdoa sekali terus udahan? Atau kita harus berdoa berkali-kali sampai kita melihat jawaban? Jawabannya, Yes! Kalo kamu sakit, kamu ke dokter sekali atau berkali-kali? Kalo kamu pusing, kamu minum panadol sekali aja seumur hidup… Atau tiap sakit kamu minum panadol? Kamu tetep punya harapan pada hal-hal itu kan?
Kalau kamu hari ini merasa hidupmu di ujung tali… Aku mau berdoa buat kamu, “Tuhan aku percaya bahwa Engkaulah yang memegang tali pengharapanku. Tuhan, ajar aku percaya walaupun nggak melihat… Aku mau memegang tali ini pake dua tangan dan nggak akan pernah aku lepaskan. Aku mau menaruh harapanku padaMu saja. Hari ini Tuhan, lakukan restorasi dalam hatiku. Berikan kekuatan, kesabaran, dan pengharapan yang baru dariMu! Amin.”