Yang terbaik dimulai dengan sedikit benih.
Minggu ini, aku mau mengajak kamu untuk membuka mata hatimu lebar-lebar! Tuhan ingin yang terbaik untukmu. Bahkan saat kamu tidak melihatnya, merasakannya, atau mendengarnya. Selain itu, aku ingin mengingatkanmu tentang hal penting ini, menurut Alkitab: “’Bukan kamu yang memilih Aku. Aku yang memilihmu. Aku menetapkan kamu untuk pergi dan menghasilkan buah yang kekal, sehingga Bapa akan memberikan apa pun yang kamu minta, dengan menggunakan nama-Ku.’” (Yohanes 15:16, TB)
Mungkin kamu terkadang meragukan Tuhan… Namun, Yesus tahu bahwa kamu akan menghasilkan buah, karena Dia telah memilih kamu!
Tuhan “menabur” Firman-Nya untuk menciptakan alam semesta. Semuanya dimulai dengan sebuah benih. Jika kamu tinggal di pedesaan, kamu mungkin beruntung bisa memakan hasil kebunmu. Sebelum kamu dapat memperoleh reward darinya, tentu saja kamu harus menabur terlebih dahulu! Langkah ini harus diambil dalam kondisi terbaik: tanah yang telah dipersiapkan dengan baik, disiangi, dibajak, dan disiram.
Ukuran butiran, warnanya, dan teksturnya tidak terlalu penting… Mungkin tidak perlu sebanyak yang dibayangkan. Yang penting adalah apa yang ada di dalamnya, potensi yang “terbungkus” di dalam benih. Namun, seperti benih lainnya, ia harus ditanam dalam kondisi yang baik agar esensinya dapat terungkap sepenuhnya.
Sama halnya dengan hidupmu. Hal yang paling berharga bukanlah apa yang dilihat di permukaan: status, pekerjaan, harta benda, tempat tinggal, dll. Yang paling penting adalah apa yang ada di dalam dirimu: “benih” yang telah ditaburkan oleh Tuhan Pencipta di tanahmu, ditempatkan di lubuk hatimu yang terdalam.
Menurutmu benih apa yang Tuhan percayakan di dalammu?
● Apa passionmu?
● Apa bakatmu?
● Apakah mimpimu?
Agar mereka terlihat, karunia atau bakat ini harus dilepaskan dari tanah kamu – dengan kata lain, “didorong” dari hatimu ke arah luar. Waktu ditaburkan, mereka akan menghasilkan buah… Buah nyata yang akan memberkati orang lain.
Maka ingatlah bahwa kamu memuliakan Bapa denagn cara: menghasilkan banyak buah. Begitulah caramu menjadi murid-Nya. Apakah ini sesuatu yang kamu inginkan? Jangan menunggu lebih lama lagi… Gunakan dan aplikasikan anugerah yang telah Tuhan berikan dalam dirimu. Keluarkan potensi hidupmu!