• ID
    • AR Arabic
    • CS Czech
    • DE German
    • EN English
    • ES Spanish
    • FA Farsi
    • FR French
    • HI Hindi
    • HI English (India)
    • HU Hungarian
    • HY Armenian
    • ID Bahasa
    • IT Italian
    • JA Japanese
    • KO Korean
    • MG Malagasy
    • MM Burmese
    • NL Dutch
    • NL Flemish
    • NO Norwegian
    • PT Portuguese
    • RO Romanian
    • RU Russian
    • SV Swedish
    • TA Tamil
    • TH Thai
    • TL Tagalog
    • TL Taglish
    • TR Turkish
    • UK Ukrainian
    • UR Urdu
Liburan

Apa Yang Terjadi di Hari Natal? - Gembala Berjaga di Malam Hari

Coba bayangkan? Di suatu malam yang benar-benar gelap dan dingin, hanya ada hangatnya api unggun perlahan membuatmu mulai mengantuk. Lalu lewat celah matamu yang hampir tertutup, kamu masih bisa melihat samar-samar bentuk kawanan domba yang berbaring berdekatan. Kamu menatap langit penuh bintang sekali lagi, menggeser posisi di atas rumput, dan akhirnya mulai terlelap. Dan tiba-tiba… kamu terbangun ketakutan! Apa itu? Seekor pemangsa yang mengincar domba-domba? Atau mungkin perampok?

Siapa Para Gembala Itu?

Lagu yang terkenal berjudul, “the shepherds lay by night”, sebenarnya agak berbeda dengan kenyataannya. Tokoh-tokoh yang begitu dicintai dalam kisah Natal itu sebenarnya tidak sesederhana dan semanis yang digambarkan di dalam lirik lagunya. Karena ketika kamu menjaga kawanan domba di sekitar Betlehem, kamu harus punya sifat yang berbeda: kuat, waspada, dan yang paling penting — berani. Bisa saja pemangsa lapar mengintai domba-domba dari gelap, atau perampok mencoba mencuri hewanmu. Sebagai gembala, itu adalah tanggung jawabmu. Bahkan jika itu berarti kamu harus melawan untuk melindungi domba-domba. Jadi, pekerjaan ini berisiko tinggi.

Dan meskipun sekarang para gembala sangat dicintai, pada zaman dan budaya kisah ini, mereka sama sekali tidak dianggap mulia. Orang-orang pada masa itu menyebut gembala bersama-sama dengan para penjahat. Deskripsi dalam literatur para cendekiawan Yahudi juga tidak banyak yang baik: gembala dianggap kasar dan tidak dapat diandalkan, tidak layak menjadi saksi di pengadilan. Singkatnya, mereka dihina dan berada di lapisan bawah masyarakat.

Mereka adalah orang terakhir yang kamu pikirkan mengabarkan kabar baik. Apakah mereka cukup “baik” untuk kabar baik tentang Yesus? Sepertinya tidak, kan?

Kabar Baik!

Para gembala dalam kisah ini sedang berada di ladang-ladang di luar Betlehem ketika tiba-tiba mereka dikelilingi oleh cahaya surgawi. Tiba-tiba seseorang berdiri di tengah-tengah mereka, dan mereka ketakutan! Tidak heran, karena itu adalah malaikat, utusan dari surga. Malaikat itu berkata:

“Jangan takut! Aku membawa kabar baik untukmu! Kabar baik ini untuk semua orang. Hari ini, Mesias telah lahir di Betlehem! Dia adalah Sang Juruselamat!”

Benar-benar tak terduga. Ini bukan sekadar kabar baik… ini kabar yang luar biasa! Mesias bukan orang biasa. Orang-orang — termasuk para gembala — telah lama menunggu kedatangan-Nya. Dia dipilih oleh Tuhan untuk melakukan hal-hal yang ajaib, menyelamatkan umat manusia dari kehancuran. Dia akan menjadi Raja yang memberi kehidupan baru bagi orang-orang.

Kalau kamu ingin memberitakan kabar baik seperti ini, biasanya kamu akan pergi kepada pemimpin agama penting, atau salah satu penguasa, kan? Tapi tampaknya malaikat mendapat tugas yang berbeda. Malaikat itu dikirim kepada para gembala "kasar", orang-orang yang tidak dianggap penting oleh masyarakat. Mereka yang pertama mendengar kabar baik ini!

Malaikat itu melanjutkan:

“Ini akan menjadi tanda bagimu bahwa yang aku katakan benar: kamu akan menemukan seorang bayi yang dibungkus dengan kain lampin dan terbaring di palungan.”

Tiba-tiba, banyak malaikat lain muncul, bersukacita memuji Tuhan, sambil berkata:

Damai sejahtera di bumi bagi orang-orang yang dikasihi Tuhan!

Secepat malaikat-malaikat itu datang, mereka pun pergi lagi. Situasi kembali gelap, dan para gembala sendirian bersama domba-dombanya. Bisa dibayangkan, hati mereka pasti berkobar penuh sukacita. Betapa luar biasanya! Dan betapa terhormatnya bahwa malaikat Tuhan datang kepada mereka, dan Tuhan pertama kali memberitakan kabar baik kepada mereka.

Dalam Perjalanan

Para gembala meninggalkan domba-domba kesayangan mereka dan segera bergegas pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang telah dikatakan malaikat. Dan di sana mereka melihatnya. Mereka menemukan Yusuf dan Maria, dan di sebuah palungan untuk hewan - terbaring Mesias. Kecil dan rapuh, dibungkus dengan kain-kain. Bayi Yesus. Inilah Sang Juruselamat, Raja baru yang datang untuk membawa hidup baru. Persis seperti yang dikatakan malaikat!

Mereka masuk ke kota Betlehem dan menceritakan kepada semua orang yang mereka temui tentang bayi kecil itu dan apa yang telah dikatakan malaikat. Semua orang harus tahu tentang ini! Maria, ibu Yesus, terkejut tetapi ia mengingat kembali semua yang telah terjadi sebelumnya. Dan para gembala kembali ke domba-domba mereka dengan penuh sukacita.

Kamu Berharga Buat Tuhan

Betapa istimewanya kisah ini. Para gembala, yang dianggap remeh oleh masyarakat, justru punya tempat istimewa di mata Tuhan dalam cerita yang indah ini. Status sosial mereka tidak penting bagi Tuhan. Ia ingin menyampaikan kabar baik itu terlebih dahulu kepada mereka dan mengundang mereka untuk pergi menemui bayi yang istimewa itu. Tuhan ingin memakai mereka untuk memberitakan Kabar Baik itu lebih jauh. Bagi Yesus, para gembala bukanlah orang yang “terlalu kecil.” Mereka juga milik Tuhan! Mereka begitu berharga di mata Yesus. Dia ingin memberi mereka hidup yang baru.

Hal ini tidak hanya berlaku untuk para gembala. Mungkin kamu berada dalam situasi yang mirip, merasa berada di lapisan bawah masyarakat, atau merasa biasa-biasa saja. Atau mungkin kamu merasa Tuhan tidak memperhatikanmu. Cerita ini bisa menjadi dorongan untukmu. Kamu begitu berharga bagi Yesus! Kamu tidak "terlalu kecil" untuk mendengar Kabar Baik ini. Yesus datang untukmu juga. Itu membuat Natal — kelahiran Yesus — bukan hanya perayaan untuk para gembala, orang majus, atau Yusuf dan Maria, tetapi juga untukmu! Dia ingin memberimu hidup yang baru.

Gembala Yang Baik

Menjadi seorang gembala juga kembali muncul dalam kehidupan Yesus di masa Ia melayani. Ia menyebut diri-Nya Gembala yang Baik (Yohanes 10:11-18). Orang-orang yang menjadi milik-Nya adalah domba-domba-Nya. Yesus berkata: “Akulah gembala yang baik. Seorang gembala yang baik memberikan nyawanya untuk domba-dombanya.” Bahwa Yesus memberikan nyawa-Nya untuk “kawanan”-Nya bisa kita baca dalam kisah Jumat Agung dan Paskah.

Kalau kamu ingin merasakan kisah Natal dari perspektif para gembala lebih dalam lagi, ini tipsnya:

Baca kisahnya di Alkitab.

Dengarkan lagu ‘Heavenly Hosts oleh For King & Country.

Hal Apa Lagi Yang Terjadi di Malam Natal?

Tanda di langit, dan para gembala telah mendengar Kabar Baik itu. Namun Kabar Baik tidak akan terdengar baik jika tidak ada hal buruk yang terjadi bukan? Sungguh mengejutkan bahwa wanita yang melahirkan Yesus adalah seorang perawan yang sedang bertunangan. Bagaimana hal itu terjadi? Dan bagaimana kedaulatan Tuhan membungkus semuanya itu menjadi sesuatu yang teramat baik bagi kita? Yuk ikuti kisah selanjutnya!