• ID
    • AR Arabic
    • CS Czech
    • DE German
    • EN English
    • ES Spanish
    • FA Farsi
    • FR French
    • HI Hindi
    • HI English (India)
    • HU Hungarian
    • HY Armenian
    • ID Bahasa
    • IT Italian
    • JA Japanese
    • KO Korean
    • MG Malagasy
    • NL Dutch
    • NL Flemish
    • NO Norwegian
    • PT Portuguese
    • RO Romanian
    • RU Russian
    • SV Swedish
    • TA Tamil
    • TH Thai
    • TL Tagalog
    • TL Taglish
    • TR Turkish
    • UK Ukrainian
    • UR Urdu
Iman

Makna Mujizat - Air Menjadi Anggur

Kejadian yang menakjubkan ini tercatat di dalam sejarah melalui penemuan-penemuan seperti tempayan batu yang cukup besar di daerah dimana Yesus pernah ada. Dan kisah ini secara detail juga tercatat di dalam Alkitab. Kitab Yohanes pasal 2 ayat 1 sampai 11 menceritakan bagaimana Yesus mengadakan mujizat pertama kali, dan itu terjadi di dalam sebuah pernikahan di Kana. Seperti apa kisahnya, dan apa maknanya bagi hidupmu saat ini?

Pesta Pernikahan Yang Megah

Coba bayangkan jika kamu mengadakan sebuah pesta pernikahan yang sangat megah. Katakanlah pernikahan itu seperti "crazy rich" yang tidak memikirkan uang untuk mendekor maupun memberi makanan mewah seperti "fine dining" yang bisa di foto dan unggah di sosial media. Dan tamu undanganmu akan tag kalian yang menikah dengan mengucapkan "happy wedding". Tamu undangan dan bahkan khalayak publik dapat melihat postingan itu dan jika ada rekan mereka yang kenal dengan kalian maka mereka akan me-repost unggahan konten tersebut.

Seperti itulah kira-kira pernikahan yang terjadi pada zaman Yesus yang ada di Kana. Meskipun dahulu belum ada sosial media dan teknologi seperti zaman sekarang, segala macam informasi dapat tersebar dari mulut ke mulut. Sekarang coba bayangkan kedua mempelai yang sudah mempersiapkan segala sesuatu, terutama mempelai pria, salah perhitungan dalam menyediakan anggur pernikahan. Bagaimana jadinya kalau kamu ada diposisinya? Apakah kamu akan panik? marah? atau hanya diam?

Keadaan yang semula santai dan menyenangkan menjadi tegang, bingung, panik dan malu bagi mempelai pria yang gagal mempersiapkan sajian anggur. Maria, ibu Yesus, segera menyampaikan hal ini kepada Yesus. Disadur dari buku: Beyond The Miracles (Michael Chrisdion, Literatur Perkantas Jawa Timur) Bab 1, Hal. 21)

Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: ”Mereka kehabisan anggur.”
Yohanes 2:3
Kata Yesus kepadanya: ”Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.”
Yohanes 2:4

Dalam budaya Yahudi, pernikahan dapat berlangsung selama beberapa hari. Dan Anggur memainkan peran penting dalam perayaan tersebut, karena Anggur adalah lambang dari sukacita dari Allah (joy), dan berkat Tuhan yang melimpah (Blessing of God) seperti yang tertulis dalam kitab Mazmur 104:15 dan Amsal 3:10. Saat itu habis, seakan-akan mereka kehabisan sukacita dan berkat yang melimpah dari Tuhan. Sukacita dan berkat berganti menjadi rasa malu dan bencana yang menunggu mereka di depan. Saat itu, kemungkinan besar ibu Yesus juga terlibat sebagai panitia acara. Sehingga ia dapat segera menyampaikan hal itu kepada Yesus. Tapi ini yang menarik, mengapa harus Yesus? mengapa bukan vendor penyedia anggurnya? Disadur dari buku: Beyond The Miracles (Michael Chrisdion, Literatur Perkantas Jawa Timur) Bab 1, Hal. 22)

Saat ibu Yesus menyampaikan hal ini, sebuah jawaban yang mungkin terdengar kurang sopan ditelinga kita jika melihat terjemahan asli dari jawaban Yesus : "Mau apakah engkau dari pada-Ku, perempuan (terjemahan Ibrani dari kata ibu)? Saat-Ku belum tiba." Sang ibu tahu siapa Yesus yang sebenarnya, IA adalah Anak Allah. Ia tahu persis bahwa hanya Yesus yang mampu mengatasi masalah yang terjadi di hari itu.

Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: ”Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!”
Yohanes 2:5

Segera ibu Yesus menyuruh para pelayan untuk mendengarkan dan melakukan apa yang Yesus perintahkan nantinya. Sekarang bagaimana caranya menyediakan anggur sebanyak tamu undangan bahkan berkali-kali lipat untuk beberapa kali minum? Anggur dibuat melalui proses fermentasi yang begitu lama. Butuh waktu tahunan untuk memperoleh anggur lagi. Namun bukan itu yang dipikirkan oleh Yesus. Ia melihat ada 6 tempayan batu yang mahal, yang biasa dibuat tempat membasuh kaki menurut adat Yahudi, yang berisi dua tiga buyung air di setiap tempayan. Disadur dari buku: Beyond The Miracles (Michael Chrisdion, Literatur Perkantas Jawa Timur) Bab 1, Hal. 24)

'Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: ”Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
Yohanes 2:7
Melawan depresi.zip - 54
Melawan depresi.zip - 55
Melawan depresi.zip - 59

Sebagai perhitungan, satu buyung air itu sekitar 10 galon. Jika ada dua tiga buyung, maka ada sekitar 20-30 galon air. Ukuran 1 galon air adalah 4 liter, sehingga jika semuanya di jumlah maka ada sekitar 480 liter air. Kamu bisa melihat gambar dari tempayan batu yang asli diatas. Dan bayangkan seberapa kaya keluarga mereka sampai memiliki 6 tempayan batu yang besar. (Disadur dari buku: Beyond The Miracles (Michael Chrisdion, Literatur Perkantas Jawa Timur) Bab 1, Hal. 23)

video-poster
% Sedikit lambat 00:00
00:00
00:00
Sebesar apapun kesalahan yang kita buat, tidak ada yang terlalu besar bagi Tuhan untuk menebusnya.
Michael Chrisdion
Our mistakes are never too big for Jesus to redeem.
Michael Chrisdion

Makna 1: Kesalahan yang ditebus, anugerah yang tidak pernah habis.

Melalui mujizat ini, kita bisa melihat kesalahan mempelai telah Yesus tebus dengan menyediakan ratusan liter anggur baru. Kesalahan yang berujung rusaknya nama baik, malu, bahkan dapat merembet kepada hubungan yang personal dengan pasangannya kini kembali menjadi sukacita dan berkat bagi kedua mempelai karena perbuatan Yesus.

Bagi kita yang hidup di zaman modern, persoalan ini tetaplah sama meskipun kasusnya berbeda-beda. Saat kita melakukan kesalahan, kita dapat datang kepada Tuhan Yesus. Kesalahan yang kita buat mungkin terlihat besar, namun di mata Tuhan Sang Penebus, tidak ada kesalahan yang terlalu besar sehingga Tuhan tidak mampu menebusnya.

Saat kita datang dan mengakui kesalahan kita kepada Yesus, Dia akan mengganti rasa malu, rasa bersalah, kemarahan, dan bahkan komunikasi yang buruk terhadap sesama dapat dipulihkan dan diganti dengan sukacita dan berkat keselamatan yang kekal. Sehingga kita bisa menyadari bahwa hidup yang kita hidupi sekarang ternyata tidak akan baik tanpa kita mengandalkan, mempercayakan semuanya kepada Tuhan.

(Disadur dari buku: Beyond The Miracles (Michael Chrisdion, Literatur Perkantas Jawa Timur) Bab 1, Hal. 27-28)

Anggur Yang Manis

Saat Yesus menyuruh para pelayan untuk menghidangkan anggur baru itu, berkatalah pemimpin acara kepada semua tamu dan mempelai "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

Menurut budaya Yahudi, setiap pesta perkawinan akan menghidangkan anggur yang paling baik di waktu pertama. Para tamu undangan yang menikmatinya akan menjadi mabuk seiring mereka meminum beberapa gelas. Kemudian mempelai akan menghidangkan anggur yang kurang baik kualitasnya, sehingga paling tidak mereka dapat minum anggur hanya untuk menyambung rasa mabuk akibat anggur pertama.

Namun ternyata anggur yang Yesus buat tidak mengikuti budaya yang ada. Yesus memberikan anggur terbaik, konsisten dengan anggur perjamuan yang pertama disajikan.

Anggur terbaik adalah hidup yang ditebus di dalam Kristus
Michael Chrisdion

Makna 2: Anggur yang manis adalah lambang dari hidup yang sudah ditebus di dalam Tuhan.

Jika kita tahu tempayan tadi, yang seharusnya untuk membasuh kaki menjadi tempayan untuk anggur terbaik. Dari air yang tawar menjadi anggur yang manis. Anggur yang manis adalah metafora atau lambang dari darah Yesus yang nantinya Ia curahkan untuk menebus dosa manusia.

"Kemudian Ia mengambil cawan berisi anggur, mengucap syukur dan memberikannya kepada pengikut serta berkata, “Kalian semua, minumlah dari ini. Anggur ini adalah darah-Ku, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk memulai perjanjian baru yang dibuat Allah dengan umat-Nya." Matius 26:27-28 (Versi AMD)

Saat kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, saat kita datang kepada Dia setiap hari, hidup kita bagaikan anggur yang difermentasi yang makin lama makin manis. Mungkin kita akan merasakan banyak hal yang tidak enak dalam proses "fermentasi" kehidupan. Kesalahan demi kesalahan seperti "rasa asam" anggur di awal-awal. Namun semakin lama, kita bisa mengecap manisnya kasih Tuhan saat kita melewati banyak proses kehidupan. Saat kita menoleh kebelakang kita tahu Siapa penyebab dibalik semua ini.Disadur dari buku: Beyond The Miracles (Michael Chrisdion, Literatur Perkantas Jawa Timur) Bab 1, Hal. 33-35)

Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
Yohanes 2:11

Sebuah anugerah kalau kamu bisa percaya kepada Yesus. Itu bukan hasil dari usaha manusia manapun. Tetapi Tuhan sendiri yang memilih kamu dan menyatakan siapa diri-Nya kepadamu lewat berbagai hal. Jadi, pertanyaan untuk kamu "Apakah kamu percaya kepada Yesus dan apa yang sudah Ia lakukan?". Disadur dari buku: Beyond The Miracles (Michael Chrisdion, Literatur Perkantas Jawa Timur) Bab 1, Hal. 37)

Diambil Dari Buku: Beyond The Miracles (Bab 1 - Mukjizat Pertama : Air Menjadi Anggur)

Semua orang senang dengan mukjizat. Semua orang mengharapkan mukjizat. Namun tujuan Tuhan memberikan mukjizat adalah sebagai penunjuk arah, supaya kita mengarahkan pandangan kepada Dia. It's more than miracles...It's Jesus.

Dapatkan buku Beyond The Miracles karya Ps. Michael Chrisdion (Penerbit : Literatur Perkantas Jawa Timur) melalui link di bawah ini.