Aku melihatmu
Ketikaku menikah dengan Simon Petrus, aku melihat dia sebagai pria yang baik, penuh iman dan cinta pada Tuhan. Namun, hidup tidak selalu mudah baginya. Seiring berjalannya waktu, imannya mulai pudar, sementara utang dan masalah terus bertambah.
Aku akan selalu mengingat hari itu ketika dia menceritakan mukjizat yang Yesus dari Nazaret lakukan dengan tangkapan ikan yang sangat banyak. Itu sungguh luar biasa! Dalam sekejap, masalah keuangan kami lenyap. Namun yang lebih penting, pria yang kunikahi telah kembali.
Matanya memancarkan semangat yang sudah lama ngga aku liat, hasil dari imannya yang diperbarui. Aku sangat bahagia untuknya, sangat bersyukur pada Adonai karena telah memulihkan suamiku! Aku selalu percaya bahwa Tuhan punya rencana untuk hidupnya.
Namun, kini giliran aku yang punya masalah. Aku ngga hanya merasa lebih kesepian karena perjalanan yang harus Petrus lakukan bersama Yesus, tetapi ibuku juga sakit selama beberapa hari, dan demamnya ngga kunjung reda. Kondisinya semakin memburuk dari hari ke hari, dan aku tidak tahu harus berbuat apa.
Saat itulah aku akhirnya melihat Dia. Yesus pulang ke rumah, suatu hari bersama Petrus, dan Dia mengatakan sesuatu kepadaku yang menyentuh hati: “Aku melihatmu. Kau punya peran dalam semua ini...” Betapa aku sangat butuh mendengar kata-kata itu!
Kemudian Dia masuk ke kamar tempat ibuku berbaring, memegang tangannya, dan mengucapkan dua kata singkat: “Tinggalkan dia.” Demam dan penyakit tidak bisa menahan kuasa wewenang-Nya. Seketika, ibuku bangkit dari tempat tidur, sembuh total, dan aku ngga ngerti apa yang baru saja terjadi (Matius 8:14-15, TB). Dia dengan cepat mulai melayani kami, seperti yang selalu dia lakukan saat ada tamu berkunjung. Sang Mesias baru saja menyembuhkan ibuku!
Sekarang aku yakin, Dia melihatku, dan peduli pada keluargaku. Sekarang aku tahu bahwa aku pun punya tujuan di Bumi ini.
Namaku Eden, istri Simon Petrus, dan aku telah dipilih oleh Yesus.