Bagaimana kalau sebuah akhir ternyata adalah sebuah awal?
Dalam waktu tenangku bersama Tuhan, saat aku merenungkan apa yang Yesus lakukan untukku, kadang aku bertanya, “Tuhan, kenapa Yesus harus mati dan menderita dengan cara yang begitu kejam?”
Alkitab menanyakannya dengan cara lain: “Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” (Lukas 24:26)
Ya, Dia harus melalui penderitaan yang mengerikan itu. Kenapa? Karena kematian-Nya, sebagai penyelesaian dari misi-Nya, menjadikan kita anak-anak Allah!
Karena kematian-Nya membawa kuasa kehidupan — hidup yang kekal — yang tidak bisa ditandingi oleh apa pun atau siapa pun. Jadi, akhir dari hidup Yesus justru menjadi awal dari hidup kita bersama Dia!
Jadi, kalau kamu juga harus melewati masa-masa melepaskan sesuatu, ingatlah ini: seperti ulat yang berubah jadi kupu-kupu, terkadang kita perlu “mengakhiri” sesuatu supaya sesuatu yang jauh lebih indah dan berkuasa bisa lahir dan menghasilkan buah.
Aku tahu, kedengarannya aneh…tapi ini nyata: kehidupan bisa lahir dari sebuah kematian. Jadi…bagaimana kalau sebuah akhir ternyata hanyalah sebuah awal?