Benerin "atap"nya, jangan tinggalin rumahnya.

Satu hal yang sama antara Myles Munroe dan Ps. Vlad.. Mereka percaya bahwa pernikahan itu komitmen bukan saja pada kekasih hati kita, tetapi pada institusinya. Kalau atap rumahmu bocor, kamu benahin kan? Bukan kamu tinggalin rumahnya? Yang diganti atapnya bukan rumahnya. Nah.. Kalau ada masalah dalam hubunganmu.. Cobalah untuk menyelesaikannya, bukan me-replace pasangannya atau meninggalkan institusinya.
Grass is only green if you water it. Ketika kamu investasi ke hubunganmu, memelihara dan menjaga.. Maka, pasti ada harapan.
Efesus 5:2: "dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah." Dalam bahasa Inggris disebutkan walk in the way of love.
Harapan datang ketika kita mulai berjalan, bukan saja beriman. Alkitab ga suruh kita "Jatuh" cinta, jatuh kesannya kayak nggak sengaja. Lebih bener adalah "berjalan dengan cinta", memilih cinta. Jika ada ketidakcocokan atau masalah maka, ubahlah attitude, approach, dan mindsetnya.. bukan pasangannya. Unless rumahnya emang udah "kebakaran" dan berbahaya bagi dirimu serta anak-anakmu, maka larilah.
Kita tidak mengasihi pasangan kita karena dia mudah dikasihi, kita mengasihi karena kita adalah orang yang penuh kasih. Seperti apapun kondisi atau situasi rumah tanggamu, atau hubunganmu hari ini... Percayalah, Tuhan ada bersama-sama denganmu. Tuhan melihat prosesmu. Dan Tuhan bekerja di tengah kesulitan ini untuk menjadikan semuanya baik untukmu! (Baca Roma 8:28). Ingat, perbaiki atapnya... Jangan tinggalkan rumahnya.

