• ID
    • AR Arabic
    • CS Czech
    • DE German
    • EN English
    • ES Spanish
    • FA Farsi
    • FR French
    • HI Hindi
    • HI English (India)
    • HU Hungarian
    • HY Armenian
    • ID Bahasa
    • IT Italian
    • JA Japanese
    • KO Korean
    • MG Malagasy
    • MM Burmese
    • NL Dutch
    • NL Flemish
    • NO Norwegian
    • PT Portuguese
    • RO Romanian
    • RU Russian
    • SV Swedish
    • TA Tamil
    • TH Thai
    • TL Tagalog
    • TL Taglish
    • TR Turkish
    • UK Ukrainian
    • UR Urdu
Tanggal publikasi 11 Des 2025

Dalam roh dan kebenaran

Tanggal publikasi 11 Des 2025

Aku punya impian menikah dengan seorang Pangeran Tampan, pria yang akan mencintaiku dan dengannya aku bisa membangun keluarga sesuai dengan prinsip-prinsip yang Adonai, Tuhan, perintahkan kepada kami dalam Hukum Taurat.

Sayangnya, pengalamanku dengan pernikahan tidak seperti yang aku harapkan. Terkadang, sepertinya para suamiku tidak mencari Tuhan dan egois. Di sisi lain, kerumitan dan rasa tidak aman dalam diriku yang menjadi masalah. Kenyataannya adalah aku sudah gagal dalam kelima pernikahanku, dan imanku ikut menderita dalam prosesnya.

Tetangga-tetangga membenciku karena kehidupan cintaku yang rumit dan bahkan tidak mengizinkanku pergi bareng mereka ke sumur waktu subuh. Aku harus pergi sendiri di siang hari, ketika tidak ada orang lain yang mau pergi karena panas yang menyengat.

Aku tidak terlalu tahu banyak tentang Kitab Suci, tetapi hatiku selalu mencari Tuhan. Namun, sepanjang hidupku, aku hanya menemui penghalang dan hambatan yang mencegahku mendekati-Nya. Aku sering bertanya-tanya: Apa yang harus aku lakukan? Ke mana aku harus pergi untuk berdoa atau ibadah, jika sebagai orang Samaria, aku tidak diizinkan masuk ke Bait Allah di Yerusalem? Apa kehendak Tuhan untuk hidupku?

Suatu hari, ketika aku pergi sendirian ke sumur untuk mengambil air, aku melihat-Nya. Ya, Yesus dari Nazaret sedang menungguku. Awalnya aku pikir, Dia adalah seorang nabi yang ingin mempermalukan dan menghukumku atas dosa-dosaku, tetapi pada akhirnya, aku mengerti bahwa Dia tidak seperti itu. Dia adalah Mesias, dan Dia sengaja datang ke sumur itu pada siang hari untuk bertemu denganku dan menyatakan diri-Nya padaku.

Pasti ini sebuah kesalahan. Kenapa aku? Tatapan mata-Nya mengatakan segalanya: Dia mengenalku dengan sangat baik, namun Dia tidak menolakku. Dia memberitahuku bahwa kita bisa memiliki hubungan yang hidup dengan Tuhan melebihi semua gunung dan ritualnya, karena Bapa mencari hubungan itu dalam roh dan kebenaran (Yohanes 4:20-26).

Tidak pernah hatiku mengalami sukacita yang sebesar ini. Aku tidak bisa menahan keinginanku untuk menceritakan Yesus pada semua orang, jadi aku cerita ke seluruh kota tentang Dia. Hidupku tidak pernah sama lagi sejak hari itu.

Namaku Fotina, dan aku telah dipilih oleh Yesus.

Debbie Wiratno
Penulis

Terdorong oleh Roh Kudus untuk menulis renungan yang penuh harapan, berdasarkan kebenaran Firman Tuhan dan tepat waktu.