• ID
    • AR Arabic
    • CS Czech
    • DE German
    • EN English
    • ES Spanish
    • FA Farsi
    • FR French
    • HI Hindi
    • HI English (India)
    • HU Hungarian
    • HY Armenian
    • ID Bahasa
    • IT Italian
    • JA Japanese
    • KO Korean
    • MG Malagasy
    • MM Burmese
    • NL Dutch
    • NL Flemish
    • NO Norwegian
    • PT Portuguese
    • RO Romanian
    • RU Russian
    • SV Swedish
    • TA Tamil
    • TH Thai
    • TL Tagalog
    • TL Taglish
    • TR Turkish
    • UK Ukrainian
    • UR Urdu
Tanggal publikasi 2 Sep 2025

Fokus pada fungsi masing-masing.

Tanggal publikasi 2 Sep 2025

Berfungsilah dengan baik, apapun yang terjadi. Apapun. Krn tujuan utama kamu berfungsi dengan baik bukan supaya pasanganmu jadi baik, tapi supaya kamu di kenan Tuhan.

Nah, apa sih fungsi kita? 

Fungsi dalam hubungan suami istri bisa ditemukan di Efesus 5:22-30. William Hendriksen, seorang sarjana Perjanjian Baru dan penulis komentar Alkitab, mengatakan bahwa Tuhan sudah menempatkan tanggung jawab utama rumah tangga di pundak suami, yaitu menjadi kepala keluarga dan fungsi istri sebagai "penolong".

Nah, menjadi "kepala" bukan berarti suami bebas mendominasi istri. Suami dan istri harus tetap bekerjasama. Suami menentukan arah, dan istri fokus ke 'maintanance'.

Analogi yang bagus sekali dari buku Myles Munroe. Krena Adam itu diciptakan duluan, Adam mengenal taman itu dan menerima informasi-informasi terlebih dahulu sebelum adanya Hawa. Maka dari itu, Adam punya tanggung jawab terhadap Hawa, mengkomunikasikan "pengetahuan" yang dia sudah tahu terlebih dahulu.

Jadi fungsi kepemimpinan suami bukan berdasarkan kekuatan fisik, bukan krn dia lebih pintar, atau harus lebih bossy. Simply karena knowledge (pengetahuan).

Anda bertanggung jawab atas tugas yang Tuhan percayakan. Krn pada akhirnya setiap orang akan bertanggung jawab atas semua yang Tuhan percayakan. Perubahan kehidupan pasangan kita, biar Tuhan yang kerjakan. Whoaaaaaaa... 

Menikah dalam hadirat Allah dan kepatuhan/ketaatan menghasilkan pernikahan yang “aman” dalam Tuhan sedangkan pernikahan “di luar taman” di luar hadirat Tuhan, menghasilkan Fear, Shame, Confusion. Rasa takut, rasa malu dan kebingungan… dan rasa takut dan rasa cinta ga bs berjalan berbarengan. Disanalah muncul saling menyalahkan dan “blaming” seperti yang adam lakukan kepada hawa waktu dia makan apel.

* Waktu mereka berbuat kesalahan Tuhan ga cari Hawa, Tuhan cari Adam. Why? Because he is the head of the family yg seharusnya cover and protect Hawa, tp dimana dia waktu Hawa ngobrol sama si Ular? (Btw kalo Hawa orang Manado mungkin itu ular uda mati dimakan ya 🤣🫣)

*The man is to provide spiritual leadership and direction to thefamily*

Debbie Wiratno
Penulis

Terdorong oleh Roh Kudus untuk menulis renungan yang penuh harapan, berdasarkan kebenaran Firman Tuhan dan tepat waktu.