• ID
    • AR Arabic
    • CS Czech
    • DE German
    • EN English
    • ES Spanish
    • FA Farsi
    • FR French
    • HI Hindi
    • HI English (India)
    • HU Hungarian
    • HY Armenian
    • ID Bahasa
    • IT Italian
    • JA Japanese
    • KO Korean
    • MG Malagasy
    • MM Burmese
    • NL Dutch
    • NL Flemish
    • NO Norwegian
    • PT Portuguese
    • RO Romanian
    • RU Russian
    • SV Swedish
    • TA Tamil
    • TH Thai
    • TL Tagalog
    • TL Taglish
    • TR Turkish
    • UK Ukrainian
    • UR Urdu

Halo sobat,

Tidak mudah ketika kita sampai di tahap di mana kita tidak dapat mengandalkan diri sendiri. Syukurlah, pada saat yang tepat, Tuhan selalu menemui kita di titik terendah dalam hidup kita. Dimanapun kita berada dalam perjalanan hidup kita, kita akan menghadapi masa-masa yang membuat kita kewalahan.

Nabi Yunus berada pada titik rendah hidupnya saat dia berdoa, “Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati daripada hidup.” (Yunus 4:3, TB)

Yunus berada dalam titik terendah dalam hidupnya dia meminta Tuhan untuk mengakhiri hidupnya. Aku berdoa agar kita memilih HIDUP dan PERTOLONGAN Tuhan apabila kita berada dalam titik terendah dalam hidup kita.

Dalam titik terendah hidupku, aku memilih untuk menerima pertolongan Tuhan. Mazmur 107 berkata demikian tentang pertolongan Tuhan, “Maka berseru-serulah mereka kepada Tuhan dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nyalah mereka dari kecemasan mereka, dibawa-Nya mereka keluar dari dalam gelap dan kelam, dan diputuskan-Nya belenggu-belenggu mereka. Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia” (Mazmur 107:13-15, TB)

Tuhan memberikan pertolongan dengan berbagai cara, tapi apakah kita terbuka untuk menerimanya? Laurel berdoa agar Tuhan menolongku dalam perjalananku. Saat itu aku pergi ke dokter (seorang sahabatku) yang memberiku nasihat untuk mengubah perilaku hidupku dan obat-obatan yang aku perlukan untuk sembuh. Tetapi aku menolaknya. Aku ingin sembuh dari depresi hanya dengan berdoa dan melanjutkan pelayananku. Aku hanya melihat obat-obatan itu tanpa melakukan apapun. Akhirnya Laurel berkata “Kamu minta Tuhan untuk menolongmu. Dia mengirimkan seorang dokter yang mengasihimu dan peduli padamu, tapi kamu tidak mau menerima pertolongan ini.”

Sobat, bukan berarti obat-obatan adalah satu-satunya jalan untuk sembuh. Semua tergantung pilihan kita. Tapi aku berpikir, “Siapa yang memberi pikiran kepada para apoteker untuk membuat obat yang dapat membantu?” Yesus yang memberi mereka inspirasinya. Dia dapat melakukan mukjizat melalui obat-obatan. Dalam ceritaku, akhirnya aku meminum obat-obatan itu dan itu sangat membantu kondisiku. Apakah aku masih meminumnya saat ini? Tidak, saat ini aku berada dalam kondisi yang lebih baik. Aku sangat bersyukur untuk mujizat yang Tuhan berikan melalui istriku yang mencintaiku, saat-saat di mana aku tidak dalam kecemasan, dan Yesus yang berjanji untuk mengasihiku, kemanapun aku pergi!

Sobat, pertolongan selalu tersedia, pengharapan adalah berkat, dan Yesus mengasihimu!

Debbie Wiratno
Penulis

Terdorong oleh Roh Kudus untuk menulis renungan yang penuh harapan, berdasarkan kebenaran Firman Tuhan dan tepat waktu.