• ID
    • AR Arabic
    • CS Czech
    • DE German
    • EN English
    • ES Spanish
    • FA Farsi
    • FR French
    • HI Hindi
    • HI English (India)
    • HU Hungarian
    • HY Armenian
    • ID Bahasa
    • IT Italian
    • JA Japanese
    • KO Korean
    • MG Malagasy
    • NL Dutch
    • NL Flemish
    • NO Norwegian
    • PT Portuguese
    • RO Romanian
    • RU Russian
    • SV Swedish
    • TA Tamil
    • TH Thai
    • TL Tagalog
    • TL Taglish
    • TR Turkish
    • UK Ukrainian
    • UR Urdu

Hi Teman, pernah nggak denger nama Allah yang ini: Jehovah Jireh...?

Jehovah Jireh sering disebut oleh banyak orang percaya, dan artinya adalah: Tuhan menyediakan. Nama tersebut untuk pertama kalinya disebut oleh Abraham di atas gunung Moria saat dia hendak mengorbankan anak yang dikasihinya, Ishak, kepada Tuhan.

Kejadian 22:8 mengatakan bahwa Abraham menjawab, “Anakku, Allah sendiri yang akan menyediakan anak domba untuk persembahan bakaran itu bagi-Nya.” Keduanya pun terus berjalan bersama-sama.

Pada akhirnya, ujung pisau Abraham tidak diijinkan Tuhan menyentuh Ishak! Tuhan menyelamatkan anaknya Abraham, dan menyediakan korban yang lain.

"Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya..." Kejadian 22:13-14

Teman, aku pengen berbagi penngalaman. Di tahun 2006 ayahku sakit keras, KANKER stadium 3. Ketika sedang berobat (kemo dan terapi) di Singapura, kondisinya tidak menentu. Suatu malam, papa dan mama merasakan ketakutan yang luar biasa. Anjing-anjing tetangga tiba-tiba berisik dan melolong semalaman. Mama bangun dan ke kamar mandi, lama sekali. Ternyata dia berdoa dan menangis kepada Tuhan, "Jangan ambil suamiku Tuhan.. Aku belum siap!" di saat yang sama, papa mendapat mimpi tentang Mbah Man yang datang untuk menjemputnya. Mbah Man adalah kakekku yang sudah meninggal sejak tahun 2003. Vibesnya sudah aneh di dalam kamar, tapi mama tetap berseru dan menangis kepada Tuhan, meminta tolong supaya Tuhan menyelamatkan papa!

Tiba-tiba disaat yang terasa mencekam itu, Tuhan berbisik kepada mamaku... "Tenang anakku... Ujung pisau itu tidak akan menyentuh suamimu...." Mamaku menangis dan terenyuh oleh kata-kata itu. Seketika damai sejahter Tuhan turun, dan memenuhi hatinya. Besok paginya mereka berdua berpegangan tangan mengucap syukur, bahwa perjalanan mereka mungkin berat.. Tapi mereka yakin dan percaya Tuhan "Jehovah Jireh" ada bersama-sama dengan mereka.

Teman, apakah kamu pernah merasa berada di situasi yang "MENTOK"? Nggak ada jalan keluar, dan nggak ada lagi harapan? Kamu kira, dirimulah y ang harus dikorbankan... Uangmu.. Pekerjaanmu... atau kesehatanmu? Sama seperti Abraham yang diuji oleh Tuhan, dia udah siap banget memberikan anaknya... Tapi ternyata Tuhan turun tangan di waktu yang tepat!

Tuhan yang sama yang menyediakan korban bagi Abraham, adalah Tuhan yang akan membantumu hari ini. Dia menyembuhkan papaku dari Kanker, dan membantu mama melewati semua situasi sulit. Terkadang situasi-situasi sulit ini diijinkan oleh Tuhan terjadi dalam hidupmu, supaya kamu dapat mengalami kuasa-Nya dan mengenal Dia lebih dalam lagi. 

Dia Allah yang menyediakan, apapun yang kita perlu untuk perjalanan kita... Dia sudah siapkan. Perlu kasih karunia? Perlu lebih banyak kekuatan? Perlu damai sejahtera, ketenangan, visi yang jelas? Tuhan bisa kasi.

Sebagai penutup, mari kita renungkan ayat ini... Siapa tahu perjalananmu yang berat, bisa sedikit terasa ringan:

"Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang percaya kepada-Nya. Apabila kita jatuh, tidak akan sampai tergeletak... Karena Tuhan menopang dengan tangan-Nya." Mazmur 37:24.

Temanku, semoga lagu ini bisa menguatkan kamu hari ini:

[IMAGE]

 

 

 

Debbie Wiratno
Penulis

Terdorong oleh Roh Kudus untuk menulis renungan yang penuh harapan, berdasarkan kebenaran Firman Tuhan dan tepat waktu.