Ketika mimpimu terasa hancur…
Cerita apa yang pertama kali muncul di kepalamu kalau kamu pikir soal Daniel dari Alkitab? Buatku, sejak kecil jawabannya selalu “Daniel di gua singa.” Dan kita takjub: “Wow, keadaan darurat macam apa itu.” Dan kita heran bagaimana dia bisa punya iman sekuat itu di situasi yang mengancam nyawa.
Kamu tahu kenapa dia tidak kehilangan iman di drama itu? Dia sudah terlalu sering mengalami Tuhan sampai dia tidak bisa lupa kuasa-Nya. Terlalu sering. Kita sering lupa bagaimana ceritanya dimulai. Atau kita lewati saja. Padahal justru itu yang seru!
Daniel tumbuh di masa perang. Masih sangat muda, mungkin remaja, dia jadi tawanan perang di negeri yang tidak dia kenal, dengan adat dan keyakinan yang benar-benar berbeda! Dia mungkin bahkan yatim.
Nah, itu awal hidup yang cukup berat, kan? Dan akhirnya dia masuk gua singa. Dari sudut pandangku, Daniel punya semua, dan maksudku semua alasan untuk bilang, “Tuhan, Kau selalu mengecewakan aku. Kenapa aku harus tetap percaya? Jelas Kau tidak berniat baik sama aku. Aku tidak bisa percaya bahwa Kau mengasihi aku!”
Oh, kamu dengar ga kata-katamu sendiri di sini? “Kenapa aku terus? Kenapa Tuhan izinkan ini? Kenapa Dia hukum aku dengan satu kekecewaan lagi? Di mana Tuhan yang berniat baik buat aku?”
Semua itu bisa saja jadi kata-kata Daniel juga. Dan secara manusiawi sah-sah saja. Tapi dia melakukan sesuatu yang di satu sisi sangat menantang aku, tapi di sisi lain sangat menguatkan dan memotivasi aku untuk ikut contoh dia:
Daniel memilih untuk memberi Tuhan kesempatan lewat SETIAP KECUALI lagi untuk membuktikan kasih dan kuasa-Nya kepada dia dan kepada orang lain!
Aku suka bagaimana dikatakan di Daniel 6: “dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: ”Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?’” (Daniel 6:21)
Dan Daniel menjawab dengan tenang, “Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan.” (Daniel 6:23)
“sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.” (Mazmur 91:11)
Aku mau iman yang seperti itu! Kamu juga kan? Caranya? Ubah keadaan daruratmu saat ini — lewat imanmu — jadi fondasi untuk mukjizat berikutnya!