• ID
    • AR Arabic
    • CS Czech
    • DE German
    • EN English
    • ES Spanish
    • FA Farsi
    • FR French
    • HI Hindi
    • HI English (India)
    • HU Hungarian
    • HY Armenian
    • ID Bahasa
    • IT Italian
    • JA Japanese
    • KO Korean
    • MG Malagasy
    • MM Burmese
    • NL Dutch
    • NL Flemish
    • NO Norwegian
    • PT Portuguese
    • RO Romanian
    • RU Russian
    • SV Swedish
    • TA Tamil
    • TH Thai
    • TL Tagalog
    • TL Taglish
    • TR Turkish
    • UK Ukrainian
    • UR Urdu
Tanggal publikasi 26 Nov 2025

Menghormati pengurapan & melakukan tugas!

Tanggal publikasi 26 Nov 2025

Saat membaca 2 Samuel 1, kita melihat sesuatu yang luar biasa dari hati Daud. Meski Saul memburunya, meski hidupnya berkali-kali terancam, Daud tetap menghormati pengurapan yang Tuhan letakkan atas Saul. Bahkan ketika seorang Amalek datang mengaku membunuh Saul—atas permintaan Saul sendiri yang sekarat—Daud menjawab, “Bagaimana engkau tidak gentar mengulurkan tanganmu membunuh orang yang diurapi TUHAN?” (2 Samuel 1:14).

Daud tidak melihat Saul hanya sebagai manusia dengan kelemahan dan kegesrekan, tetapi melihat assignment dan pengurapan yang Tuhan telah tetapkan atas dirinya. Bagi Daud, jika Tuhan sudah memilih dan mengurapi seseorang untuk sebuah tugas, maka manusia tidak boleh mengambil alih atau merusak proses itu. Hormat tetap diberikan, bukan karena perilaku orang itu selalu benar, tapi karena Tuhan yang memberikan mandatnya.

Dari sini kita belajar bahwa setiap orang memiliki assignment atau tugas unik dari Tuhan. Urapan menyertai tugas itu — “karena karunia dan panggilan Allah tidak dapat ditarik kembali” (Roma 11:29). Sama seperti Daud, kita dipanggil untuk menghormati urapan orang lain dan pada saat yang sama bertanya kepada Tuhan:

Apa assignment yang sedang dipercayakan Tuhan kepadaku? Tanyakan juga, "Bagaimana ya caraku menjaga urapan itu?" Karena ketika kita berjalan dalam tugas yang Tuhan percayakan, kita juga sedang berjalan dalam urapan yang sudah Tuhan sediakan.

Debbie Wiratno
Penulis

Terdorong oleh Roh Kudus untuk menulis renungan yang penuh harapan, berdasarkan kebenaran Firman Tuhan dan tepat waktu.