• ID
    • AR Arabic
    • CS Czech
    • DE German
    • EN English
    • ES Spanish
    • FA Farsi
    • FR French
    • HI Hindi
    • HI English (India)
    • HU Hungarian
    • HY Armenian
    • ID Bahasa
    • IT Italian
    • JA Japanese
    • KO Korean
    • MG Malagasy
    • NL Dutch
    • NL Flemish
    • NO Norwegian
    • PT Portuguese
    • RO Romanian
    • RU Russian
    • SV Swedish
    • TA Tamil
    • TH Thai
    • TL Tagalog
    • TL Taglish
    • TR Turkish
    • UK Ukrainian
    • UR Urdu
Tanggal publikasi 22 Jul 2025

Peringatan Roh Kudus

Tanggal publikasi 22 Jul 2025

“‘Di sana leluhurmu mencobai Aku, dan menguji Aku,’ kata Allah, ‘padahal mereka sudah melihat perbuatan-Ku empat puluh tahun lamanya.’ Hati-hatilah jangan sampai ada di antaramu seorang yang hatinya begitu jahat dan tidak beriman, sehingga ia berbalik dan menjauhi Allah yang hidup!” Ibrani 3:9, 12 BIMK

“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;” Yohanes 16:7-8 TB

Jika kita membaca ulang Ibrani 3 ayat 9, maka kita menemukan 2 kata: mencobai & menguji. Mencobai di sini memakai kata “provokasi”. Jika kita baca kitab Keluaran, kita dapat menemukan beberapa komplain bangsa Israel kepada Allah. Dan ujungnya selalu 1, Mesir. Mereka selalu membandingkan masa-masa hidup di Mesir dengan kehidupannya bersama Tuhan di padang gurun.

Tidak hanya mencobai, hal selanjutnya adalah “menguji”, memiliki makna “kondisi mental tertentu di mana seseorang terpikat untuk berbuat dosa atau menyimpang dari iman.”

Yang disebut dosa bukan hanya hal-hal buruk, namun hal yang kita anggap baik yang menggeser posisi Tuhan - Tim Keller

Apa yang Israel anggap baik (Mesir) telah memikat hati mereka untuk mencobai Allah, membandingkan pribadi Allah dengan kenikmatan semu Mesir. Bagaimana dengan kita hari ini? Di mana posisi hati kita? Apakah kita dapat menyadari “penyakit” ini?

Kabar baiknya, Tuhan memberi kita Roh Kudus (Sang Penolong) untuk menyatakan kepada kita apa sebenarnya arti dosa, apa itu kebenaran, dan apa hukum Allah. Ia yang menginsyafkan kita dari sikap hati yang demikian.

Refleksi: Apa ada hal yang membuatmu membandingkan Tuhan & memikat hatimu untuk menjauh dari-Nya? Aku percaya, apapun itu, dengan Firman Tuhan hari ini, kita kembali melihat Yesus sebagai yang terutama.

Debbie Wiratno
Penulis

Terdorong oleh Roh Kudus untuk menulis renungan yang penuh harapan, berdasarkan kebenaran Firman Tuhan dan tepat waktu.