Pernahkah kamu bertanya, kenapa orang bisa begitu kejam?
Aku baru saja melewati dua minggu yang paling menyakitkan, di mana aku merasa sangat terluka. Dan sekarang aku duduk di depan televisi menonton "The Passion of the Christ" lagi.
Ketika tiba saatnya adegan di mana Yesus dikhianati, teman-teman yang duduk di sebelahku berkata, "Kamu pernah mengalami hal yang serupa, Debbie." Aku menekankan bahwa aku telah mengampuni orang yang telah menyakitiku. Tetapi teman-temanku melanjutkan, "Ya, Yesus juga mengampuni—namun Dia tetap mati."
Memang benar, kita manusia berharap bahwa ketika kita mengampuni dan dengan demikian mengikuti kehendak Tuhan, Dia akan segera mengeluarkan kita dari situasi sulit kita; orang yang kita ampuni akan berubah, dan semuanya akan baik-baik saja kembali.
Tetapi dalam kasusku, tidak seperti itu. Aku masih terluka meskipun telah mengampuni. Hal yang sama terjadi pada Yesus. Kepada Pilatus, yang menantang-Nya dengan pertanyaan, "Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan-Mu atau untuk menyalibkan-Mu?" (Yohanes 19:10)
"Engkau sama sekali tidak berkuasa atas Aku, jika kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas." (Yohanes 19:11 )
Apa yang menyakitimu saat ini sebenarnya adalah sesuatu yang Tuhan izinkan. Aku tahu, sulit untuk menerimanya, tetapi itulah kebenarannya. Tidak ada yang dapat menyentuhmu tanpa izin-Nya. Jadi, kamu dapat diyakinkan akan hal ini: Kamu dapat mengetahui bahwa Dia mengizinkannya untuk alasan yang baik.
Dalam luka Yesus terdapat mukjizat, dan kamu dapat percaya bahwa Dia juga akan menyatakan mukjizat dalam lukamu kepadamu!
Orang lain mungkin nggak bertanggung jawab atas sitausimu, tetapi Tuhan tidak meninggalkanmu sendirian! Dia juga akan mengubah situasi ini menjadi sesuatu yang baik! DIA YANG AKAN BERTANGGUNGJAWAB. (Roma 8:28)
Jadi, ketika Tuhan meminta untuk berkorban melalui "tetap mengasihi dan tetap percaya", jangan marah kepada mereka yang membawamu ke titik ini, tetapi percayalah kepada Dia yang menghidupkan kembali orang mati!