• ID
    • AR Arabic
    • CS Czech
    • DE German
    • EN English
    • ES Spanish
    • FA Farsi
    • FR French
    • HI Hindi
    • HI English (India)
    • HU Hungarian
    • HY Armenian
    • ID Bahasa
    • IT Italian
    • JA Japanese
    • KO Korean
    • MG Malagasy
    • MM Burmese
    • NL Dutch
    • NL Flemish
    • NO Norwegian
    • PT Portuguese
    • RO Romanian
    • RU Russian
    • SV Swedish
    • TA Tamil
    • TH Thai
    • TL Tagalog
    • TL Taglish
    • TR Turkish
    • UK Ukrainian
    • UR Urdu
Tanggal publikasi 28 Sep 2025

Pernikahanku, ibadahku.

Tanggal publikasi 28 Sep 2025

Pernikahan itu kadang sulit dan nggak ada satupun yang sempurna. Gimana mungkin bisa sempurna jika pernikahan adalah persatuan dua orang yang sama-sama nggak sempurna (imperfect)?

Pernikahan adalah kesatuan dari dua keluarga, keuangan, stres dan jadwal yang sibuk dan ini bisa menjadi buruk. Jika tidak memberikan perhatian dengan baik, pernikahan bisa menyebabkan kita menjauh dari pasangan kita atau dari tujuan pernikahan kita.

Tapi, hari ini aku pengen ngingetin kita semua akan hal ini: Dalam 1 Korintus 7, Rasul Paulus memiliki beberapa hal yang sangat pedih dan tegas mengenai kehidupan pernikahan.

"Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya."

Nah... Max Lucado menuliskan definisi ibadah menurut Raja Daud : "Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!" (Mazmur 34:3).

Lucado menulis bahwa: "Ibadah adalah tindakan yang memuliakan Tuhan. Memperbesar visi mengenai Dia. Saat kita ditarik mendekat kepada Allah maka Tuhan semakin besar." Menurut aku pernikahan itu salah satu keputusan atau hal besar dalam hidupku. Musim yang menghadirkan sebuah kekuatiran dan tantangan terbesar, tapi juga memperbesar pandanganku tentang Tuhan dan kuasa-Nya yang luar biasa. Melalui pernikahan, aku juga punya kesempatan untuk memuliakan-Nya!

Temanku, pernikahan adalah kesempatan kita menunjukan ibadah terbesar kita kepada Tuhan yang besar dan setia.

Debbie Wiratno
Penulis

Terdorong oleh Roh Kudus untuk menulis renungan yang penuh harapan, berdasarkan kebenaran Firman Tuhan dan tepat waktu.