Prinsip-prinsip Akitab untuk pernikahan

”Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.” Matius 7:24-27.
Mau mendirikan pernikahan yang kokoh di atas prinsip-prinsip rohani? Mari kita pertimbangkan beberapa prinsip atau batu pondasi untuk rumah tangga yang sukses dan bahagia.
1. Kasih.Kasih dapat digambarkan dengan berbagai cara, tetapi kita di sini membahas kasih agape. Agape adalah kasih yang menyangkal diri dan berkorban, seperti yang Paulus tulis di Perjanjian Baru: Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. (1 Korintus 13:4-8).
2. Kebenaran.Kebenaran adalah hal penting dalam pernikahan. Pernikahan yang tidak didasarkan pada kebenaran akan segera menuju masalah. Iya dong? Bayangin ada di dalam pernikahan atau hubungan yang penuh kebohongan dan kepura-puraan? Pasti capek banget!
Nah...Sumber kebenaran yang terbesar dan paling dapat diandalkan adalah Alkitab, yaitu Firman Tuhan, yang merancang dan melembagakan pernikahan.
3. Kepercayaan.
Kepercayaan berkaitan erat dengan kebenaran. Jika suami istri ingin pernikahan mereka bahagia dan sukses, mereka harus mampu saling percaya. Tidak ada yang lebih merusak pernikahan selain kepercayaan yang rusak. Kalau udah nggak percaya, suasana berubah jadi kepahitan, kebencian, dan kecurigaan.
Temanku, masih ada beberapa prinsip lagi yang mau aku bahas... Tapi kita lanjutkan di renungan besok ya? Inilah poin dari renungan hari ini: Setiap suami dan istri yang bersungguh-sungguh hendaknya mengukur pernikahan mereka dengan standar prinsip yang tak berubah, yang terdapat dalam Firman Tuhan. Kasih, Kebenaran, dan kepercayaan.. Lalu.. Mari kita simak besok untuk prinsip-prinsip berikutnya :)

