• ID
    • AR Arabic
    • CS Czech
    • DE German
    • EN English
    • ES Spanish
    • FA Farsi
    • FR French
    • HI Hindi
    • HI English (India)
    • HU Hungarian
    • HY Armenian
    • ID Bahasa
    • IT Italian
    • JA Japanese
    • KO Korean
    • MG Malagasy
    • MM Burmese
    • NL Dutch
    • NL Flemish
    • NO Norwegian
    • PT Portuguese
    • RO Romanian
    • RU Russian
    • SV Swedish
    • TA Tamil
    • TH Thai
    • TL Tagalog
    • TL Taglish
    • TR Turkish
    • UK Ukrainian
    • UR Urdu
Tanggal publikasi 21 Nov 2025

Simpan ini untuk hari saat kamu tidak punya keberanian.

Tanggal publikasi 21 Nov 2025

Itu hari Senin pagi. Senin biasa. Aku mulai hari itu dengan mood yang bagus sampai aku tahu kalau proyek yang sudah aku kerjakan berbulan-bulan tidak berjalan seperti yang aku harapkan.

Ya, aku juga tahu rasanya, dan jujur, itu bikin aku sangat, sangat, sangat kecewa dan sedih.

Apalagi karena itu bukan tugas yang mudah yang Tuhan minta aku lakukan. Dan aku sengaja bilang, “yang Tuhan minta aku lakukan,” karena aku 100% yakin pintu terbuka yang aku lewati itu dibukakan oleh Dia.

Berapa banyak jam, hari, bulan aku tetap kerjakan proyek ini sambil menangis, berapa banyak dorongan yang bikin aku tetap jalan, dan sekarang begini...

“Apakah aku salah dengar Tuhan? Apa aku salah? Apa Tuhan marah sama aku? Apa Dia menghukum aku?” Kamu tahu pikiran konyol ini? Dan aku sengaja bilang “pikiran konyol” karena memang konyol.

Kadang rencana kita tidak berjalan sekarang karena rencana Tuhan yang lebih besar butuh momen lain.

Kalau kamu lagi ngalamin hal yang mirip, ini bukan tempelan perban. Bukan. Ini kebenaran, seperti yang kita baca dalam Filipi 1:6:Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus. (Filipi 1:6)

Itu seharusnya jadi hal pertama yang menembus pikiranmu hari ini! Apa yang kamu izinkan masuk ke pikiranmu hari ini akan menentukan apakah kamu tetap percaya atau keberanianmu hilang!

Hapus air matamu dan biarkan kebenaran itu masuk lagi ke hatimu, bahwa Tuhan masih berpihak padamu, dan pada proyek-proyek yang Dia taruh di hatimu!

Aku percaya itu untuk diriku sendiri. Apa kamu percaya itu untuk dirimu juga? Jangan lupa, kita mengenal Tuhan yang sama dengan kemampuan yang sama, untukmu dan untukku!

Tetap percaya!

Debbie Wiratno
Penulis

Terdorong oleh Roh Kudus untuk menulis renungan yang penuh harapan, berdasarkan kebenaran Firman Tuhan dan tepat waktu.