• ID
    • AR Arabic
    • CS Czech
    • DE German
    • EN English
    • ES Spanish
    • HI Hindi
    • HI English (India)
    • ID Bahasa
    • IT Italian
    • MG Malagasy
    • NL Dutch
    • NL Flemish
    • NO Norwegian
    • PT Portuguese
    • SV Swedish
    • TA Tamil
    • TH Thai
    • TL Tagalog
    • TL Taglish
    • TR Turkish

Banyak orang yang mendaftar untuk “Keajaiban Setiap Hari” sering menulis dan berbagi cerita hidup mereka denganku. Ini benar-benar menyentuh hati, dan aku bersyukur atas kepercayaan mereka. Aku mendoakan mereka, terkadang menangis saat mendengar penderitaan mereka, dan tersenyum ketika mendengar mukjizat yang terjadi. Aku melihat Tuhan bekerja dalam hidup banyak orang, dan aku memuji Dia untuk semua itu!

Aku pernah mendengar begitu banyak situasi yang sangat sulit: sakit penyakit, kehilangan tempat tinggal, berduka karena kehilangan orang tercinta, atau menghadapi masalah keluarga. Tapi yang paling menyakitkan bagiku adalah mendengar kisah pengkhianatan dari orang-orang terdekat. Seperti seorang anak yang dilecehkan oleh anggota keluarga, seorang wanita yang dikhianati suaminya, atau seorang Kristen yang merasa ditolak oleh gerejanya. Hal-hal ini terjadi, dan rasa pengkhianatan sering kali mendominasi hidup mereka. Bagaimana mereka bisa percaya lagi? Bagaimana mereka bisa memulai hidup baru?

Yesus sendiri mengalami pengkhianatan. Dia dijual hanya dengan beberapa keping perak oleh salah satu murid-Nya, seseorang yang sudah tiga tahun hidup bersama-Nya, melihat setiap mukjizat yang dilakukan-Nya. Yudas telah menyaksikan kasih, kelembutan, dan belas kasih Yesus. Namun, dia memilih untuk mengkhianati-Nya—bahkan setelah berbagi roti dan anggur bersama dalam perjamuan Paskah. Betapa menyakitkan!

Namun, melalui pengkhianatan yang begitu memilukan ini, Yesus tetap melanjutkan rencana Allah untuk menyelamatkan kita. Setelah Yudas mengkhianati-Nya, Yesus ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Dan di kayu salib itu, Dia memikul semua dosa, penyakit, dan pengkhianatan yang kita alami.

Ada harapan. Harapan itu adalah Yesus Kristus! Pengkhianatan sahabat-Nya memang menghancurkan hati-Nya. Tapi Yesus tidak terpaku pada Yudas. Dia hanya berkata, Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.(Yohanes 13:27)

Kemudian, Yesus melangkah maju menuju misi-Nya. Ini juga yang Dia panggil untuk kamu lakukan,Teman. Teruslah maju!

Dengan kasih karunia Allah, maju terus, maafkan, lupakan yang sudah lewat, dan hiduplah dalam kehidupan yang baru! Jangan lagi terus-menerus memikirkan masa lalu. Jangan biarkan perhatianmu terpaku di sana. Ya, mungkin orang-orang telah mengecewakan, mengkhianati, menyakiti, atau menolakmu...Tapi Kristus tidak akan pernah mengecewakanmu, mengkhianatimu, atau menolakmu. Dia akan selalu mengasihimu. Teruslah maju, Teman!

 

Debbie Wiratno
Penulis