• ID
    • AR Arabic
    • CS Czech
    • DE German
    • EN English
    • ES Spanish
    • FA Farsi
    • FR French
    • HI Hindi
    • HI English (India)
    • HU Hungarian
    • HY Armenian
    • ID Bahasa
    • IT Italian
    • JA Japanese
    • KO Korean
    • MG Malagasy
    • MM Burmese
    • NL Dutch
    • NL Flemish
    • NO Norwegian
    • PT Portuguese
    • RO Romanian
    • RU Russian
    • SV Swedish
    • TA Tamil
    • TH Thai
    • TL Tagalog
    • TL Taglish
    • TR Turkish
    • UK Ukrainian
    • UR Urdu
Tanggal publikasi 14 Nov 2025

To be or not to be, itulah pertanyaannya!

Tanggal publikasi 14 Nov 2025

Aku baru saja naik pesawat bersama satu tim lengkap, termasuk kamera yang akan kami pakai sepanjang pelayanan. Di belakangku sudah ada begitu banyak persiapan dan ketakutan: “Semua benar-benar akan berjalan lancar nggak ya? Bisa nggak semua alat teknis lolos masuk pesawat?”

Sampai sejauh ini semuanya berjalan baik, dan sekarang kami semua sudah duduk dengan bagasi kami di dalam pesawat ketika ponselku berdering tepat sebelum take off: “Papa ada di rumah sakit.”

Kamu tahu nggak perasaan itu, saat kamu menerima kabar buruk tapi belum tahu bagaimana akhirnya dan kamu ada dalam ketidakpastian total?

“Kami belum bisa bilang apa-apa; kita harus tunggu hasil pemeriksaan.”

Bagus sekali… aku di sini siap terbang dengan pesawat. Haruskah aku batalkan semuanya? Masih bisa keluar nggak dari pesawat ini? Dan mamaku, walaupun dengan air mata, berkata dengan percaya pada Tuhan, tegas dan yakin: “Debbie, kamu punya pelayanan misi, gapapa pergi aja dan kerjakan pelayananmu. Damai yang sama ada juga bersama kami di sini.”

Damai adalah kehadiran Tuhan di tengah tidak adanya jaminan manusia.

Alkitab penuh dengan jaminan bahwa Tuhan mau memenuhi kita dengan damai-Nya, tapi kita harus terus mengingatkan diri kita tentang ini! Karena manusia cenderung memilih putus asa padahal keputusan Tuhan sudah jelas: memberi kita damai-Nya.

Yesus juga berkata kepadamu hari ini: “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. (Yohanes 14:1)

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. (Yohanes 14:27)

kalau dengan cara manusia kamu tidak bisa menemukan damai, kamu bisa meminta damai yang Yesus sendiri bisa berikan padamu!

Debbie Wiratno
Penulis

Terdorong oleh Roh Kudus untuk menulis renungan yang penuh harapan, berdasarkan kebenaran Firman Tuhan dan tepat waktu.