• ID
    • AR Arabic
    • CS Czech
    • DE German
    • EN English
    • ES Spanish
    • FA Farsi
    • FR French
    • HI Hindi
    • HI English (India)
    • HU Hungarian
    • HY Armenian
    • ID Bahasa
    • IT Italian
    • JA Japanese
    • KO Korean
    • MG Malagasy
    • MM Burmese
    • NL Dutch
    • NL Flemish
    • NO Norwegian
    • PT Portuguese
    • RO Romanian
    • RU Russian
    • SV Swedish
    • TA Tamil
    • TH Thai
    • TL Tagalog
    • TL Taglish
    • TR Turkish
    • UK Ukrainian
    • UR Urdu
Tanggal publikasi 17 Des 2025

Waktunya telah tiba

Tanggal publikasi 17 Des 2025

Sejak Yohanes Pembaptis mulai berkhotbah, aku tahu ada sesuatu yang istimewa dalam pelayanannya. Aku bergabung dengannya beberapa tahun lalu dan menjadi salah satu rekan setianya—baik di masa sukacita dan berkelimpahan, maupun di masa sulit dan kekurangan.

Namun, Yohanes selalu menegaskan bahwa dirinya bukanlah Mesias. Ia tahu misinya adalah mempersiapkan jalan bagi Sang Mesias ketika Dia datang (Yohanes 1:19-28). Tidak lama kemudian, Yohanes berkata kepada kami bahwa Yesus dari Nazaret adalah Mesias itu. Semuanya jadi masuk akal! Aku masih ingat hari itu, ketika Yesus datang untuk dibaptis Yohanes, dan Yohanes melihat langit terbuka dan Roh Allah turun atas-Nya seperti burung merpati.

Ya, kabar tentang Yesus memang sudah terdengar ke mana-mana. Kami mendengar tentang mujizat-mujizat-Nya: seperti ketika Dia mengubah air menjadi anggur di pesta pernikahan di Kana, menyembuhkan orang lumpuh, dan membebaskan Maria Magdalena. Yohanes bahkan menceritakan bahwa seorang Farisi bernama Nikodemus pun datang menemui-Nya.

Sebenarnya, aku ingin menjadi pengikut Yesus, seperti sahabatku Andreas yang sudah duluan mengambil langkah itu. Tetapi aku sudah membuat ketetapan dalam hatiku untuk tidak melakukannya sampai Yohanes sendiri memintaku. Tuhanlah yang menempatkanku bersama Yohanes, jadi aku ingin tetap setia melayaninya sampai waktunya selesai. Aku tidak mau mendahului Tuhan atau memaksakan kehendakku.

Pada akhirnya kabar baiknya adalah… hari itu tiba! Yohanes sendiri yang memintaku untuk pergi dan bergabung dengan Yesus. Maka aku pun berangkat menuju wilayah Basan di utara Israel. Setelah beberapa hari berjalan, aku akhirnya sampai dan bertemu dengan Yesus serta murid-murid-Nya. Senangnya bisa berjumpa kembali dengan Andreas!

Saat berbicara dengan Yesus, aku langsung merasakan ada hubungan yang begitu spesial. Hatiku dip filled sukacita karena sekarang aku bisa mengikuti-Nya dan menjadi murid-Nya! Aku bahkan tidak bisa menyimpannya untuk diriku sendiri. Saat tahu bahwa perjalanan kami akan melewati Kaisarea Filipi, aku dengan segera mengajak seorang sahabatku untuk bertemu dengan Yesus. Besok, dia sendiri yang akan menceritakan kisahnya. ;-)

Kini aku memiliki kesempatan istimewa untuk mengikuti Sang Mesias setiap hari. Hidupku punya arti dan tujuan yang lebih besar dari sebelumnya!

Namaku Filipus, dan aku telah dipilih oleh Yesus.

Debbie Wiratno
Penulis

Terdorong oleh Roh Kudus untuk menulis renungan yang penuh harapan, berdasarkan kebenaran Firman Tuhan dan tepat waktu.