Roh Kudus bekerja di dalam kita.
Pagi ini aku dan suami mendengarkan podcast dari John Bevere. Dia berkata, “Satu pribadi yang kadang dilupakan oleh gereja adalah Roh Kudus.” Sedih banget deh, padahal kuasa-NYA selalu bikin kita bisa merasakan sedikit kekuatan surga. Sukacitanya, kehangatannya, dan keindahannya… Seneng banget loh kalo bisa hidup di dalam Roh dan dituntuk Roh Kudus setiap waktu. Roh Kudus senantiasa memberikan kita wisdom dalam perkataan kita, keputusan kita, atau sikap kita dalam masalah-masalah hidup…
Kalau kita ingat, gereja mula-mula itu sangat bersandar pada kekuatan Roh Kudus waktu Tuhan Yesus secara fisik nggak sama-sama mereka lagi, “Mereka sepakat untuk berkumpul setiap hari di teras rumah Allah. Dengan penuh sukacita dan rasa syukur, mereka sering bergantian saling mengundang untuk makan bersama di rumah masing-masing, dan di situ mereka juga merayakan Perjamuan Kudus.” Kisah Para Rasul 2:46.
Jemaat mula-mula sangat suka berkumpul bersama untuk beribadah dan berdoa-memuji-menyembah TUHAN secara konsisten. Alkitab menggunakan kata-kata “selalu”, “bertekun”, “tiap-tiap hari” dan “bergilir” untuk menjelaskan gaya hidup ini. Jemaat melakukannya bukan karena hal itu wajar dalam kehidupan sebagai anak-anak TUHAN, tetapi juga karena ada sukacita dan roh yang selalu menyala dalam diri mereka oleh Roh Kudus.
Gaya hidup dekat dengan Roh Kudus ini selalu menghasilkan buah. Di Alkitab kalau kita baca Kisah Para Rasul 2:47mencatat tentang penuaian! Jiwa-jiwa baru ditambahkan TUHAN kepada orang-orang percaya. “…sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.”
Aku percaya buah dari obedience to the spirit of God adalah multiplikasi. Multiplikasi bisa terjadi dalam area mana aja dalam hidup. Finansial, hubungan, jiwa-jiwa yang datang ke gereja, bisnis… Apapun itu. Dengan wisdon yang Tuhan kasi, kita bisa berlari lebih jauh. So, jangan lupakan Roh Kudus, include Him in everything we do.