Garis Waktu: Kehidupan Yesus di Bumi
Kali ini anda akan belajar tentang Yesus, jadi mari kita mulai! Yesus adalah sosok luar biasa yang pengaruhnya terbentang sepanjang sejarah hingga zaman sekarang. Anda mungkin sudah tahu bahwa kita merayakan kelahiran-Nya saat Natal dan mengenang kematian serta kebangkitan-Nya pada Jumat Agung dan Paskah. Tapi, siapa sebenarnya Yesus? Apa yang benar-benar terjadi dalam hidup-Nya? Seperti apa biografi-Nya?
Dalam garis waktu kehidupan Yesus ini, kita akan berjalan langkah demi langkah, mulai dari kelahiran-Nya yang ajaib hingga napas terakhir-Nya—dan bahkan lebih dari itu!

Kelahiran dan Masa Kecil Yesus
4 SM sampai 30 M
Pada zaman Yesus, pengumuman kelahiran tidak dirayakan dengan mencatat berat, panjang, atau tanggal lahir yang tepat seperti yang kita lakukan sekarang. Tidak ada unggahan Instagram dengan bayi Yesus dibungkus kain linen, memeluk boneka kelinci Jellycat. Namun, Lukas dan Matius—dua penulis Injil dalam Alkitab—menuliskan detail penting seputar kelahiran-Nya. Berkat catatan mereka, kita bisa menyusun garis waktu tentang kedatangan Yesus ke dunia. Ini bukan kisah kelahiran biasa!
4 SM
4 SM
Malaikat Mengunjungi Maria
Pasangan muda, Maria dan Yusuf, sedang bertunangan ketika Maria didatangi oleh malaikat. Malaikat itu memberitahunya bahwa ia akan mengandung seorang anak laki-laki yang adalah Anak Allah. Maria terkejut dan bingung karena ia masih perawan! "Bagaimana mungkin?" tanyanya. Malaikat itu menjelaskan bahwa semuanya akan terjadi oleh kuasa Roh Kudus.
Sensus Penduduk
Atas perintah kaisar, semua penduduk diwajibkan untuk mendaftar di tempat kelahiran mereka. Jadi, meskipun Maria sedang hamil besar, ia dan Yusuf harus melakukan perjalanan ke Betlehem.
Kelahiran Yesus
Sesampainya di Betlehem, Maria mulai merasakan tanda-tanda melahirkan. Namun, karena kota itu penuh sesak oleh orang-orang yang datang untuk mendaftar, tidak ada tempat bagi mereka di penginapan mana pun. Akhirnya, Maria melahirkan putranya di sebuah kandang, karena tidak ada tempat lain yang tersedia.
Kedatangan Orang Majus
Meskipun tempat kelahirannya sederhana, pengumuman kelahiran Yesus sangat luar biasa. Sebuah bintang baru muncul di langit, dan para malaikat memberitakan kelahiran-Nya kepada orang-orang asing! Yusuf dan Maria menerima kunjungan pertama dari para gembala di luar kota, yang diberi kabar oleh malaikat tentang kelahiran Sang Juruselamat. Kemudian, beberapa orang bijak dari Timur datang setelah melakukan perjalanan jauh, mengikuti bintang yang menuntun mereka ke arah "Raja yang baru lahir, Raja orang Yahudi."
Pelarian ke Mesir
Yesus masih balita ketika orang bijak datang untuk menyembah-Nya. Setelah kunjungan mereka, Raja Herodes yang mendengar tentang kelahiran "Raja Yahudi" menjadi takut akan ancaman terhadap kekuasaannya. Karena itu, ia memerintahkan pembunuhan semua anak laki-laki di Betlehem yang berusia di bawah dua tahun. Namun, Yusuf menerima peringatan dalam mimpi. Malaikat Tuhan memberitahunya untuk segera membawa Maria dan Yesus melarikan diri ke Mesir. Dengan cepat, mereka pergi, tepat pada waktunya untuk melindungi Yesus dari ancaman Herodes.
Masa Tenang
Setelah Raja Herodes meninggal, keluarga Yesus kembali ke Israel dan menetap di Nazaret. Tidak banyak yang diceritakan tentang kehidupan Yesus selama masa kecilnya. Yang kita tahu hanyalah bahwa Ia bertumbuh dalam kebijaksanaan dan tinggi badan, serta mendapat kasih karunia dari Allah dan orang-orang di sekitarnya. Namun, ada satu peristiwa khusus yang diceritakan—sekilas tentang masa kecil Yesus.
8 M
8-25 M
8 M
Yesus Berusia 12 Tahun di Bait Suci
Pada usia 12 tahun, Yesus pergi bersama orang tua-Nya ke Yerusalem untuk merayakan Paskah seperti yang dilakukan setiap tahun. Namun, dalam perjalanan pulang, Maria dan Yusuf tiba-tiba menyadari bahwa Yesus tidak ada di antara rombongan mereka. Setelah tiga hari mencari, mereka akhirnya menemukan-Nya di Bait Suci. Yesus sedang asyik berdiskusi dengan para ahli Taurat, dan semua orang kagum dengan kebijaksanaan-Nya. Maria dan Yusuf menegur-Nya karena telah membuat mereka khawatir. Namun, dengan tenang Yesus menjawab, “Kenapa kalian mencari Aku? Tidakkah kalian tahu bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?” (Lukas 2:49).
8-25 M
Yesus Remaja Hingga Dewasa
Pada zaman itu, sudah menjadi hal biasa bagi anak laki-laki untuk belajar keterampilan dari ayah mereka. Karena Yusuf adalah ayah angkat Yesus di dunia, ia kemungkinan besar mengajarkan Yesus cara menjadi seorang tukang kayu. Dari usia 12 hingga 30 tahun, Alkitab tidak banyak mencatat tentang kehidupan Yesus. Namun, menarik untuk membayangkan bagaimana rasanya tumbuh dewasa bagi-Nya. Ia pasti menyadari bahwa hidupnya sangat berbeda dari orang-orang di sekitarnya.
Kehadiran Yesus Dimuka Publik
26 sampai 29 M
Sekitar usia 30 tahun, kisah hidup Yesus mulai diceritakan kembali. Ini karena biografi tentang Yesus baru dituliskan beberapa dekade setelah peristiwa itu terjadi. Diperkirakan kejadian-kejadian ini berlangsung antara tahun 26 hingga 29 Masehi. Walaupun kita tidak tahu tanggal pastinya, kita tahu bahwa Yesus mulai berkeliling ke desa, kota, dan berbagai daerah untuk mengajar.
Dalam perjalanan-Nya, Yesus bertemu banyak orang, menceritakan perumpamaan, dan melakukan mukjizat. Dalam timeline kehidupan Yesus ini, kita akan melihat momen-momen penting dalam pelayanannya.
Perjalanan ini dimulai dengan Yohanes Pembaptis yang menyerukan kedatangan Mesias yang telah lama dinantikan. Ia mengajak orang-orang Israel untuk bertobat dan dibaptis sebagai tanda pertobatan mereka. Lalu, Yesus sendiri datang ke tepi sungai tempat Yohanes membaptis, menandai awal dari pelayanan-Nya.
26 M
26 M
Yesus Dibaptis
Sebelum Yesus memulai pelayanannya di depan umum, Ia terlebih dahulu mencari sepupunya, Yohanes Pembaptis. Yohanes dikenal sebagai orang yang membaptis banyak orang sebagai tanda awal kehidupan baru. Yesus datang kepadanya dan meminta untuk dibaptis. Awalnya, Yohanes merasa tidak layak dan ragu-ragu, tetapi Yesus meyakinkannya bahwa ini adalah bagian dari rencana Allah. Saat Yesus keluar dari air, langit terbuka, dan terdengar suara dari surga berkata, "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." (Lukas 3:22). Dalam momen itu, Allah sendiri menyatakan bahwa Yesus adalah Anak-Nya, dan Dia berkenan kepada-Nya. Itu adalah tanda bahwa Yesus siap untuk memulai pelayanan-Nya.
Yesus di Padang Gurun
Segera setelah itu, Allah mengutus Yesus ke padang gurun selama empat puluh hari. Selama waktu itu, Yesus tidak makan atau minum sama sekali. Setelah beberapa waktu, Iblis datang dan mencobai Yesus tiga kali. Ia menggoda Yesus dengan cara yang juga sering kita alami sebagai manusia—menggoda dengan kebutuhan fisik, kekuasaan, dan keinginan untuk membuktikan diri. Namun, Yesus menolak setiap godaan dengan mengutip firman Tuhan yang tertulis dalam Kitab Suci. Ia tidak tergoda oleh tipu daya Iblis. Setelah gagal dalam usahanya, Iblis akhirnya meninggalkan Yesus.
Yesus di Bait Suci
Setelah menghabiskan waktu di padang gurun, Yesus kembali ke Galilea dengan penuh kuasa. Ia mulai mengajar di rumah-rumah ibadat (sinagoga), dan banyak orang memuji pengajaran-Nya. Suatu hari, Yesus masuk ke sinagoga di Nazaret, kota asal-Nya. Ia diberikan gulungan kitab nabi Yesaya untuk dibacakan. Yesus membuka gulungan itu dan membaca bagian yang berbicara tentang kedatangan Mesias dan berkata bahwa apa yang tertulis telah digenapi.
Yesus Memanggil Murid-murid-Nya
Yesus dengan hati-hati memilih orang-orang untuk menjadi pengikut-Nya dan bergabung dalam misi-Nya. Ia meminta mereka meninggalkan kehidupan lama mereka. Yesus berkeliling Israel, mengajar di sinagoga, di perbukitan, dan di mana saja orang mau mendengarkan. Ia memberitakan kabar baik tentang kerajaan Allah. Kedua belas orang yang dipilih-Nya menjadi sahabat terdekat-Nya, tetapi mereka juga disebut sebagai murid-murid-Nya.
Mujizat Pertama
Yesus dan murid-murid-Nya diundang ke sebuah pesta pernikahan di Kana, Galilea. Di tengah-tengah perayaan, tiba-tiba persediaan anggur habis—hal yang memalukan dalam budaya yang sangat menjunjung tinggi keramahan. Melihat situasi ini, Yesus memberi instruksi kepada para pelayan untuk mengisi tempayan dengan air hingga penuh. Lalu, Ia menyuruh mereka mengambil sedikit air itu dan memberikannya kepada pemimpin pesta. Saat mereka melakukannya, air tersebut berubah menjadi anggur! Inilah mukjizat pertama yang dilakukan Yesus.
Yesus Merayakan Sebuah Perayaan
Selama Hari Raya Pondok Daun, orang-orang Israel mengenang masa ketika mereka tinggal di gubuk dan tenda setelah keluar dari Mesir. Mereka merayakan kesetiaan Tuhan dengan makanan yang berlimpah, tarian, dan musik yang meriah. Saat perayaan ini berlangsung, Yesus sedang mengajar di Yerusalem. Orang-orang yang mendengarnya dibuat takjub oleh kebijaksanaan-Nya, meskipun Ia tidak pernah mendapat pelatihan resmi sebagai pemimpin agama. Kehadiran dan ajaran-Nya menarik perhatian banyak orang, termasuk para pemuka agama yang mulai mempertanyakan otoritas-Nya.
Doa Yesus yang Paling Terkenal
Hanya sekali dalam Alkitab kita membaca tentang para pengikut Yesus yang secara khusus meminta Dia untuk mengajarkan sesuatu kepada mereka. Saat itulah Yesus mengajarkan Doa Bapa Kami, yang menjadi doa paling terkenal dalam iman Kristen.
Yesus Mulai Terkenal
Yesus berkeliling ke berbagai kota, desa, dan pedesaan di Israel. Ke mana pun Dia pergi, Dia melakukan mukjizat—menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh jahat. Ditambah lagi dengan ajaran-Nya yang luar biasa dan berbeda dari yang lain, hidup banyak orang jadi berubah total!
Minggu Terakhir
29 M
Dalam Alkitab, banyak perhatian diberikan pada minggu terakhir Yesus di Yerusalem. Menariknya, minggu itu bertepatan dengan minggu paling suci dan penting bagi bangsa Yahudi.
Seolah-olah seluruh hidup Yesus mengarah kepada momen ini. Karena itulah, para penulis Injil memperlambat alur cerita dan menceritakannya dengan sangat detail. Ini menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa di minggu terakhir-Nya sangat penting dan punya makna mendalam.
Minggu
Senin
Selasa dan Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Minggu
Yesus Dimuliakan
Yesus disambut seperti raja saat memasuki Yerusalem. Ia menunggangi seekor keledai, sementara orang-orang melambaikan daun palem dengan penuh sukacita dan menyanyikan Hosanna (yang berarti "selamatkan kami" atau "tolong kami"). Orang-orang Yahudi berharap Yesus akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi dan menjadi Mesias yang dijanjikan. Peristiwa ini diperingati sebagai Minggu Palma atau Palm Sunday dalam tradisi Kristen.
Senin
Yesus di Bait Suci
Seperti biasa, Yesus mengunjungi Bait Allah. Namun, karena perayaan Paskah semakin dekat, tempat suci itu malah berubah menjadi pasar! Melihat hal ini, Yesus marah. Ia membalikkan meja-meja pedagang dan mengusir mereka dengan penuh kemarahan yang benar. Sambil menghardik, Ia berkata, “Rumah-Ku akan disebut rumah doa, tetapi kalian menjadikannya sarang penyamun!”
Selasa dan Rabu
Mengajar di Bait Suci
For the second time Jesus comes to the temple, this time teaching. Most often Jesus taught in parables; short stories full of symbolism and metaphors. Two well known parables are the Prodigal Son and the Good Samaritan.
Untuk kedua kalinya, Yesus datang ke Bait Allah, tapi kali ini Ia mengajar. Yesus sering mengajar dengan perumpamaan—cerita pendek yang penuh dengan makna dan simbol. Dua perumpamaan Yesus yang paling terkenal adalah:
Anak yang Hilang – cerita tentang kasih dan pengampunan seorang ayah kepada anaknya yang kembali setelah tersesat.
Orang Samaria yang Baik Hati – mengajarkan tentang kepedulian dan kasih tanpa memandang perbedaan.
Rencana Pembunuhan
Para pemimpin Yahudi tidak suka dengan Yesus. Mereka mencoba menjebaknya dengan pertanyaan-pertanyaan sulit. Tapi setiap kali, Yesus justru membuat mereka bercermin pada diri sendiri lewat jawaban-jawaban-Nya. Mereka semakin marah dan merasa kekuasaannya atas rakyat mulai melemah. Akhirnya, mereka memutuskan bahwa Yesus harus disingkirkan.
Kesepakatan yang Tak Terduga
Yudas, salah satu sahabat dekat Yesus, tergoda untuk mengkhianati-Nya. Ia setuju untuk menyerahkan Yesus kepada para prajurit dengan imbalan 30 keping perak.
Kamis
Perayaan Paskah
Setiap musim semi, orang Yahudi merayakan Paskah untuk mengenang bagaimana Allah membebaskan mereka secara ajaib dari perbudakan kejam di Mesir, yang telah mereka alami selama 400 tahun. Yesus juga merayakan perayaan ini bersama murid-murid-Nya. Momen ini dikenal sebagai "Perjamuan Terakhir", yang menjadi perjamuan paling terkenal dalam sejarah.
Pengkhianatan
Saat makan bersama, Yesus memberi tahu murid-murid-Nya bahwa salah satu dari mereka yang duduk di meja itu akan mengkhianati-Nya. Murid-murid-Nya terkejut dan bingung—siapa yang tega melakukan hal seperti itu?
Perpisahan
Bukan untuk pertama kalinya, Yesus memberi tahu para pengikut-Nya bahwa Dia akan mati, tetapi juga akan bangkit kembali. Dia mencoba menjelaskan kepada sahabat-sahabat-Nya tentang apa yang akan terjadi. Dalam pesan perpisahannya, Yesus memberi gambaran tentang masa depan dan memberikan penghiburan kepada mereka. Namun, para murid tidak benar-benar memahami apa yang Yesus maksud.
Ciuman Yudas
Setelah makan malam, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan ke sebuah taman. Di sana, Yesus berdoa dan menangis dengan sangat sedih. Tak lama kemudian, para prajurit datang. Yudas mengkhianati Yesus dengan sebuah ciuman, sebagai tanda bagi prajurit untuk menangkap-Nya. Melihat itu, Petrus berusaha melawan dan menebas telinga seorang hamba imam besar. Tapi Yesus menyembuhkan orang itu dan berkata, "Semua ini memang harus terjadi." Yesus pun ditangkap dan dibawa oleh para pemimpin agama.
Jumat
Persidangan Palsu
Yesus pertama-tama dibawa ke hadapan Imam Besar dan para pemimpin agama yang sudah membencinya sejak lama. Mereka telah membayar orang-orang untuk memberikan kesaksian palsu terhadap Yesus di depan umum. Mendengar tuduhan-tuduhan itu, massa menjadi semakin marah dan menuntut agar Yesus dihukum mati. Namun, pemimpin agama tidak memiliki wewenang untuk mengeksekusi seseorang. Mereka membutuhkan izin dari pemerintah Romawi.
Keputusan Final
Saat Yesus dibawa ke hadapan Pontius Pilatus, gubernur Romawi itu sebenarnya tidak menemukan kesalahan apa pun dalam diri-Nya. Bahkan, istrinya mengirim pesan kepadanya, memperingatkannya untuk tidak terlibat dalam hukuman Yesus karena ia mendapat mimpi buruk tentang Dia. Pilatus mencoba membebaskan Yesus dengan berbagai cara. Ia bahkan menyuruh tentaranya mencambuk Yesus dengan kejam, berharap itu cukup untuk meredakan amarah massa. Namun, kerumunan justru semakin keras berteriak, "Salibkan Dia! Salibkan Dia!" Akhirnya, untuk menghindari kerusuhan, ia menjatuhkan hukuman mati bagi Yesus.
Penyaliban
Pada zaman itu, hukuman mati yang umum bagi para penjahat adalah dengan disalibkan—digantung di kayu salib. Itu adalah cara mati yang sangat kejam, bisa memakan waktu berhari-hari sebelum akhirnya seseorang meninggal. Bahkan, kata "excruciating" yang berarti sangat menyakitkan, berasal dari kata "crux" yang berarti salib. Yesus dipakukan pada kayu salib, dengan paku besar menembus tangan dan kakinya. Ia tergantung di sana dalam kesakitan yang luar biasa, sementara banyak orang mengejek dan mengolok-oloknya.
Sudah Selesai
Saat Yesus tergantung di kayu salib, berjuang untuk bernapas, tiba-tiba terjadi gempa bumi dan langit menjadi gelap, padahal masih tengah hari. Di tengah rasa sakit yang luar biasa, Yesus tetap menunjukkan kasih-Nya. Dia berdoa kepada Tuhan, Bapa-Nya, dan berkata "Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan." Lalu, dengan suara terakhirnya, Yesus berteriak "Sudah selesai!" Dan saat itu juga, Yesus menghembuskan napas terakhirnya.
Yesus Dikuburkan
Setelah Yesus wafat, teman-temannya menurunkan tubuh-Nya dari salib. Dia kemudian dikuburkan dalam sebuah makam, yang dipahat di dalam batu di taman milik seorang pria kaya bernama Yusuf. Untuk memastikan tidak ada yang mengambil tubuh Yesus, para pejabat Romawi menggulingkan batu besar menutupi pintu makam dan menugaskan penjaga untuk berjaga sepanjang waktu.
Sabtu
Kesedihan dan Keheningan
Pada hari Sabtu, semua sunyi. Itu adalah hari Sabat, hari peristirahatan bagi orang Yahudi. Para murid Yesus berduka, hati mereka hancur karena kehilangan Guru mereka. Harapan mereka sirna—Mesias yang mereka percayai telah mati. Sementara itu, Judas diliputi rasa bersalah yang mendalam. Ia mencoba mengembalikan 30 keping perak kepada para pemimpin agama, tetapi mereka menolaknya. Putus asa dan penuh penyesalan, Judas akhirnya bunuh diri di sebuah ladang yang ia beli dengan uang itu.
Minggu
Kubur Kosong
Jenazah Yesus masih perlu dirawat, jadi dua perempuan pergi ke makam. Tapi saat mereka sampai di sana, makamnya sudah terbuka—dan kosong! Maria kemudian melihat seseorang dan sadar bahwa itu Yesus! Dengan penuh sukacita, Maria segera berlari menemui murid-murid lainnya untuk memberitahu mereka. Tapi mereka tidak percaya—kisah itu terdengar terlalu luar biasa bagi mereka!
Yesus Hidup!
Para pengikut Yesus merasa gelisah dan bingung. Dengan ketakutan, mereka berkumpul di sebuah ruangan yang terkunci untuk saling menguatkan. Tiba-tiba, Yesus muncul di tengah-tengah mereka! Selama 40 hari setelah kebangkitannya, Yesus menemui banyak orang, berbicara tentang masa depan, dan memberikan pengajaran terakhirnya. Dilaporkan bahwa sekitar 500 orang melihat Yesus hidup kembali!
Apa Yang Terjadi Selanjutnya?
Kisah ini tidak berakhir saat Yesus mati di kayu salib. Bahkan kebangkitan-Nya yang ajaib pun bukanlah bab terakhir. Kisah luar biasa ini terus berlanjut, bahkan hingga hari ini. Untuk benar-benar memahaminya, kita perlu membaca lebih lanjut.
40 Hari Kemudian
40 Hari Kemudian
Kenaikan Yesus ke Surga
Di puncak Bukit Zaitun, Yesus menyampaikan kata-kata perpisahan kepada para pengikut-Nya yang setia. Dia menguatkan mereka – menyuruh mereka menunggu Roh-Nya datang. Saat mereka menyaksikan Yesus naik ke langit dan menghilang di balik awan, Dia kembali kepada Bapa-Nya. Mereka masih terdiam di sana, hingga tiba-tiba dua malaikat muncul dan berkata, “Mengapa kalian berdiri melihat ke langit? Yesus yang diangkat ke surga ini akan datang kembali dengan cara yang sama seperti yang kalian lihat.”
Api Roh Kudus
Sepuluh hari kemudian, saat mereka sedang berdoa bersama, Roh Kudus datang seperti api dan memenuhi setiap pengikut Yesus. Dipenuhi dengan sukacita, mereka dengan berani memberitakan tentang Yesus kepada semua orang! Hari itu menjadi tanda lahirnya gereja Kristen. Setiap hari, semakin banyak orang percaya, dan para pengikut Yesus membawa kabar ini ke seluruh dunia! Banyak dari mereka mati secara tragis karena berita baik yang mereka sampaikan. Sekarang, lebih dari 2000 tahun telah berlalu, dan lebih dari 2,3 miliar orang masih percaya pada kisah mereka: Yesus HIDUP!
Dan Sekarang?
Tahun 2025
Tahun 2025
Pribadi yang Paling Berdampak
Yesus telah memberikan dampak yang luar biasa bagi dunia, bahkan hingga saat ini. Iman Kristen adalah agama terbesar dan yang paling cepat berkembang di dunia. Hingga tahun 2021, 2,3 miliar orang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah—sepenuhnya Tuhan, sepenuhnya manusia—bahwa Ia hidup, mati, bangkit kembali, dan sekarang berada di surga. Dan yang paling penting, mereka percaya bahwa Ia akan kembali, seperti yang telah Ia janjikan. Bagi mereka, Yesus bukan sekadar sumber inspirasi atau guru moral yang baik, tetapi Tuhan atas hidup mereka.
Paskah: Kisah Nyata atau Kebohongan Cerdik?
Jadi, bagaimana menurutmu? Apakah semua peristiwa ini benar-benar terjadi, atau teman-teman Yesus hanya mengarang cerita dan berbohong tentang kebangkitan-Nya? Klik tombol di bawah untuk membaca lebih lanjut tentang Paskah dan membantu kamu mengambil keputusan.

Siapakah Yesus? Pelatihan Online
Mau tahu lebih banyak tentang Yesus? Pelatihan online gratis selama 8 hari ini akan mengenalkan kamu pada Yesus dan siapa Dia sebenarnya. Manfaatkan kesempatan ini untuk memperdalam pemahamanmu tentang Yesus!