Bagaimana kalau hati kamu sebenarnya BISA dipulihkan?
Kapan terakhir kali kamu benar-benar declutter?
Belakangan ini aku lakukan itu, dan hasilnya bagus — kecuali kamar mandi. Susah sekali buatku melepas barang-barang di sana, padahal sudah bertahun-tahun nggak dipakai. Siapa yang nggak pernah ngalamin kayak gitu? Lalu aku mikir, “Hmm, aku bisa beli lemari kecil buat naro semua barang ini. Jadi nggak berantakan kelihatannya, kelihatan lebih rapi.”
Seolah-olah itu menyelesaikan akar masalahnya. Kenyataannya, aku tetap nggak akan pakai barang-barang itu. Jadi tetap akan diam di situ. Hanya saja sekarang tersembunyi. Kenyataannya juga, aku akan keluar uang untuk lemari yang sebenarnya nggak aku butuhkan.
Jadi aku cuma mindahin dan nyembunyiin masalahnya, bukan menghadapinya. pemulihan yang sungguh-sungguh datang dari menghadapi masalah. Jadi jangan mulai dipindah-pindahin atau disembunyin.
Di bagian mana dalam hidupmu kamu menyembunyikan masalah, kelemahan, rasa iri, kesedihan, bahkan mungkin kebencian ke dalam sebuah “laci” yang sebentar lagi meledak? Apa kamu takut semua itu segera menyusul kamu?
Dalam kitab Efesus tertulis: “Kamu telah diajar untuk menanggalkan manusia lamamu, cara hidup yang lama… (jadi singkirkan itu) Kenakan manusia yang baru, yang diciptakan serupa dengan Allah, benar dan kudus… Jangan pakai kata-kata yang melukai, tapi hanya kata-kata yang membangun sesuai kebutuhan… Singkirkan semua kepahitan, amarah, kemarahan, kata-kata kasar, fitnah, dan segala bentuk kejahatan lainnya. Sebaliknya, hendaklah kamu ramah, berhati lembut, saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” (Ringkasan Efesus 4:22-32)
Tahukah kamu hal ini dibahas langsung di Alkitab? Dan kamu tahu kan, Alkitab diberikan untuk memudahkan hidup kita (2 Timotius 3:16-17).
Hidup jadi lebih ringan ketika kita declutter — buang semua yang mengambil ruang dan memberatkan kita. Dari mana kamu mulai hari ini? Aku senang bantu lewat doa ini:“Bapa, hari ini aku mau memisahkan diri dari semua yang tidak lagi pantas ada dalam hidupku. Ya, singkapkan apa yang selama ini aku sembunyikan, bahkan yang sudah aku lupakan. Dalam nama Yesus, aku melepaskan semuanya untuk mengenakan yang baru, yang berkenan dan memuliakan Engkau. Amin.”
