• ID
    • AR Arabic
    • CS Czech
    • DE German
    • EN English
    • ES Spanish
    • FA Farsi
    • FR French
    • HI Hindi
    • HI English (India)
    • HU Hungarian
    • HY Armenian
    • ID Bahasa
    • IT Italian
    • MG Malagasy
    • NL Dutch
    • NL Flemish
    • NO Norwegian
    • PT Portuguese
    • RO Romanian
    • RU Russian
    • SV Swedish
    • TA Tamil
    • TH Thai
    • TL Tagalog
    • TL Taglish
    • TR Turkish
    • UK Ukrainian
    • UR Urdu
Liburan

Kenaikan Yesus

Pernahkah kamu kehilangan teman atau anggota keluarga dalam hidupmu? Apa momen yang paling kamu ingat atau paling kamu kenang? Buat sebagian orang, mungkin itu adalah momen terakhir yang mereka habiskan bersama orang tercinta. Bisa jadi itu adalah momen berharga yang langsung terlintas di pikiran setiap kali kamu ingat dia.

Kenaikan Yesus ke surga mungkin jadi pengalaman yang mirip bagi para sahabat-Nya. Itu adalah momen terakhir mereka bersama Sahabat yang sangat mereka kasihi. Terakhir kalinya mereka melihat Yesus sebelum Dia kembali ke surga. Sampai sekarang, banyak orang Kristen di seluruh dunia mengenang momen bersejarah yang luar biasa ini. Lalu, apa sih sebenarnya arti dari Kenaikan Yesus itu? Dan kenapa hal ini begitu penting bagi orang Kristen... bahkan mungkin juga buat kamu? Kenaikan Yesus bukan cuma soal Yesus “pergi” ke surga. Itu adalah tanda bahwa misi-Nya di dunia sudah selesai — Dia sudah menang atas dosa dan maut. Dan sekarang, Dia duduk di sebelah kanan Allah, memerintah dan menjadi perantara buat kita semua. Bagi orang Kristen, Kenaikan ini memberi pengharapan: bahwa suatu hari nanti, mereka juga akan bersama Yesus di surga. Dan bukan cuma itu, ini juga jadi pengingat bahwa kita punya tugas di dunia — untuk meneruskan kasih dan ajaran-Nya. Jadi, walaupun itu adalah momen perpisahan, sebenarnya Kenaikan Yesus adalah awal dari sesuatu yang jauh lebih besar.

Apa Yang Terjadi Sebelum Ini?

Yesus dan para murid-Nya sudah melalui banyak hal bersama. Selama tiga tahun, mereka berkeliling Israel bersama-sama. Para murid melihat sendiri bagaimana Yesus mengajar, melakukan mukjizat, dan menyembuhkan orang sakit. Mereka juga ada di sana waktu Yesus disambut seperti raja di Yerusalem, pada Hari Minggu Palma. Mereka melihat sendiri gimana Yesus mengacaukan Bait Allah. Mereka dengar Dia bicara dengan semangat tentang keadilan dan pengampunan Allah.

Pada Kamis Putih, mereka makan malam terakhir bersama Yesus. Lalu, mereka terkejut dan takut saat Yesus harus ditangkap, disiksa, dan dijatuhi hukuman mati — padahal Dia sama sekali tidak bersalah. Mereka menyaksikan sendiri kematian Yesus yang mengerikan di kayu salib pada Hari Jumat Agung. Namun tiga hari kemudian, mereka mengalami kejutan terbesar dalam hidup mereka: Yesus bangkit dari kematian di Hari Paskah.

Aku Akan Kembali Kepada Bapa


Setelah Yesus bangkit dari kematian, Dia menghabiskan waktu 40 hari bersama para pengikut-Nya. Dia ngobrol sama mereka dan membantu mereka ngerti apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa semua itu penting. Dalam Kitab Kisah Para Rasul, diceritakan bahwa Yesus kemudian membawa mereka ke Bukit Zaitun. Di sana, Dia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Lalu, tiba-tiba Dia terangkat ke langit (naik ke surga) sementara mereka berdiri dan menyaksikannya, sampai akhirnya awan menutupi-Nya dari pandangan mereka.

Waktu mereka masih berdiri bengong menatap langit, tiba-tiba ada dua malaikat datang dan berkata, “Hai orang-orang Galilea, kenapa kalian berdiri terus menatap ke langit? Yesus yang tadi diangkat ke surga dari tengah-tengah kalian itu, nanti akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kalian melihat Dia naik ke surga.” — Kisah Para Rasul 1:11

Makna dari Kenaikan Yesus

Mungkin kamu bertanya-tanya:
“Memangnya kenapa sih hari ini begitu penting bagi orang Kristen?”

Kenaikan Yesus ke surga di hadapan para pengikut-Nya, ternyata punya makna yang jauh lebih dalam daripada sekadar perpisahan biasa.

Pertama-tama, penting untuk disadari bahwa Yesus naik ke surga dalam tubuh-Nya yang sudah bangkit. Artinya, Dia tidak hanya “menghilang” menjadi semacam roh atau energi gaib. Dia tetap dalam wujud manusia — memang sudah diubah, tapi masih tubuh fisik. Ini penting karena Yesus sedang mendahului kita. Suatu hari nanti, semua orang yang percaya kepada-Nya juga akan dikaruniai tubuh baru yang sudah ditebus dan tidak rusak lagi, seperti tubuh Yesus.

Dan yang lebih luar biasa, Yesus akan selamanya punya tubuh itu. Artinya, Dia selama-lamanya menebus keadaan tubuh manusia yang sekarang ini rapuh — yang dapat sakit, luka, dan menua. Kebenaran ini menjadi pengharapan kita, bahkan ketika kita masih hidup di masa yang serba belum sempurna ini.

Selanjutnya, Alkitab berkata bahwa Yesus, dengan tubuh fisik-Nya, kembali ke surga dan sekarang duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Dia tidak “menghilang” dari ruang dan waktu — tapi sekarang berada di posisi yang penuh kemuliaan, kuasa, dan otoritas.

Dan ada satu hal lagi yang tidak kalah penting: Yesus pernah berkata kepada murid-murid-Nya,

“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu; tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.” — Yohanes 16:7

Yang dimaksud dengan Penghibur di sini adalah Roh Kudus — Roh Allah sendiri. Karena Yesus sekarang ada dalam tubuh manusia, Dia tidak bisa secara fisik berada di mana-mana sekaligus.

Tapi Roh Kudus (Pribadi ketiga Allah Tritunggal) tidak terbatas. Karena Ia adalah Roh, Dia bisa hadir di mana saja, kapan saja, sekaligus — dengan kuasa Allah yang penuh.

Maka dari itu Yesus berkata, lebih baik Ia pergi, supaya Roh Kudus hadir bagi semua orang percaya. Dan itulah yang membuat peristiwa Kenaikan bukanlah akhir… tapi justru awal dari sesuatu yang lebih besar.

Apakah Kisah Ini Benar-Benar Terjadi?

Kalau dipikir-pikir, kisah Kenaikan Yesus memang terdengar luar biasa — Yesus terangkat ke langit dan kembali ke surga. Tidak ada bukti fisik yang bisa ditunjukkan hari ini, hanya ada catatan dari para saksi mata. Wajar kalau ada yang bertanya, “Apa mungkin itu hanya cerita buatan?”

Tapi ada hal penting yang perlu direnungkan.
Sebagian besar para pengikut Yesus pada masa itu rela kehilangan segalanya — bahkan nyawa mereka — demi mempertahankan iman mereka kepada-Nya. Jika cerita itu hanyalah kebohongan, apakah mereka benar-benar mau mati untuk sesuatu yang mereka tahu tidak benar?

Selain itu, kenyataannya sampai hari ini, Kekristenan masih ada dan terus berkembang. Selama ribuan tahun, iman ini telah menghadapi berbagai bentuk tantangan — penganiayaan, kritik, bahkan usaha untuk menghapusnya. Namun, justru di tengah semua itu, Kekristenan tetap bertahan dan terus menginspirasi serta mengubah hidup banyak orang di berbagai belahan dunia.

Semua ini memberikan kesaksian tersendiri — bahwa kisah tentang Yesus, termasuk peristiwa Kenaikan-Nya, mungkin bukan sekadar legenda kuno. Bisa jadi, ini adalah kebenaran yang hidup, yang masih relevan dan bermakna, bukan hanya bagi umat Kristen, tapi juga mungkin… bagi kamu.

Lalu, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Yesus sudah berjanji bahwa Dia tidak akan meninggalkan para pengikut-Nya sendirian. Maka, dengan percaya pada perkataan-Nya, mereka berkumpul, mengunci diri di sebuah ruangan, dan berdoa bersama. Mereka menunggu. Hari demi hari, sampai akhirnya genap 10 hari.

Dan tepat seperti yang dijanjikan, Roh Kudus turun atas mereka dan memenuhi semua orang percaya!
Yesus menepati janji-Nya. Mereka tidak dibiarkan sendirian, seperti yatim piatu. Kehadiran Roh Kudus menjadi tanda bahwa Allah tetap menyertai umat-Nya — memberi kekuatan, penghiburan, dan keberanian.

Mungkin kamu masih punya keraguan:
“Apa Yesus benar-benar pernah ada?”
Sebenarnya, kamu tidak perlu bingung soal itu. Banyak sejarawan non-Kristen — termasuk dari dunia Romawi dan Yahudi kuno — yang mengonfirmasi keberadaan Yesus sebagai tokoh sejarah nyata. Jadi, meskipun kamu belum yakin tentang semua yang Dia ajarkan, keberadaan-Nya secara historis bukanlah hal yang dipertanyakan lagi.

Kalau kamu penasaran, kamu bisa membaca sendiri apa yang dikatakan para sejarawan tentang Yesus — dan mungkin, dari situ, kamu bisa mulai mengenal siapa Dia sebenarnya.

Kapan Hari Kenaikan Dirayakan?

Hari Kenaikan diperingati setiap tahun pada hari Kamis, tepat 40 hari setelah Paskah dan 10 hari sebelum Pentakosta. Tanggalnya bisa berubah setiap tahun karena tergantung pada kapan Paskah jatuh.

Berikut beberapa contoh tanggal peringatannya di tahun-tahun mendatang:

  • 29 Mei 2025

  • 14 Mei 2026

Bacalah Alkitab

Penasaran dengan keseluruhan ceritanya? Peristiwa Kenaikan Yesus sebenarnya ditulis dua kali dalam Alkitab, dan keduanya ditulis oleh orang yang sama — Lukas.

  • Dalam Injil Lukas, Kenaikan disebut secara singkat.

  • Tapi dalam Kisah Para Rasul, Lukas memberikan penjelasan yang lebih lengkap dan ribisa berbicara langsung ke nci tentang momen penting ini.

Kalau kamu belum terlalu familiar dengan Alkitab, jangan khawatir. Alkitab bukan hanya buku rohani — tapi juga buku sejarah dan kisah kehidupan yang sudah mengubah dunia selama ribuan tahun. Banyak orang dari berbagai latar belakang menemukan makna dan harapan saat membaca isinya. Tertarik untuk mulai membaca? Kamu bisa mulai dari Injil Lukas atau Kisah Para Rasul — dan lihat sendiri bagaimana cerita ini menyentuh hatimu.

Tonton Film Tentang Kehidupan Yesus

Kamu bisa menonton film Kehidupan Yesus — sebuah film yang menggambarkan perjalanan hidup Yesus selama di dunia. Kenaikan Yesus adalah penutup dari kehidupan-Nya yang penuh peristiwa luar biasa, dan film ini mengajak kamu menyusuri semua suka duka yang Yesus alami, bersama para sahabat-Nya.

Melalui film ini, kamu akan lebih mengenal siapa Yesus, bagaimana hubungan-Nya dengan orang-orang di sekitar-Nya, dan apa yang membuat kehidupan-Nya begitu berdampak. Perlu diketahui, peristiwa Kenaikan tidak ditampilkan dalam film ini, karena ceritanya mengikuti garis besar Injil Yohanes — dan penulis ini memang tidak mencatat Kenaikan secara eksplisit. Kenaikan Yesus adalah hari penuh keajaiban dan harapan. Ini adalah momen perpisahan, tapi juga awal dari sesuatu yang baru. Sebuah peristiwa yang memunculkan pertanyaan: Lalu, sekarang bagaimana?

Sama seperti para sahabat Yesus dulu yang harus menunggu, mungkin kamu juga pernah merasa seperti sedang menunggu sesuatu… atau harus melepaskan seseorang atau sesuatu tanpa tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi bersama Yesus, cerita tidak pernah benar-benar berakhir — bahkan saat Dia berpamitan.
Karena kisah-Nya berlanjut di hari Pentakosta.