Apa Arti Kalvari?
Kalvari melambangkan kemenangan, tetapi juga merupakan tempat penderitaan dan kematian. Di Kalvari, Yesus disalibkan di kayu salib. Umat Kristiani percaya bahwa peristiwa ini bukanlah sebuah akhir, melainkan sebuah awal yang baru. Mereka percaya bahwa Yesus mati untuk menebus dosa dunia dan bangkit kembali setelah tiga hari. Peristiwa ini diperingati oleh umat Kristiani pada hari Jumat Agung.
Dimanakah Kalvari?
Kalvari merujuk pada sebuah tempat di luar tembok kuno Yerusalem, Israel. Tempat ini diyakini sebagai bukit kecil tempat Yesus disalibkan dan dikuburkan, sehingga menjadi tempat yang sangat penting bagi umat Kristen.
Daerah ini pada awalnya digunakan sebagai lokasi hukuman mati oleh bangsa Romawi. Orang-orang Romawi menggunakan penyaliban sebagai hukuman kejam bagi para pemberontak, pencuri, dan siapa pun yang menentang kekuasaan Romawi.
Kalvari terletak di sepanjang jalan yang sering dilalui orang, sehingga eksekusi yang dilakukan di sana menjadi tontonan publik. Tempat ini merupakan tempat penderitaan dan kematian. Hanya setelah kematian dan kebangkitan Yesus, tempat ini menjadi simbol penebusan dan keselamatan.
Kata "Kalvari" juga bisa berarti "penderitaan yang hebat," merujuk pada penderitaan Yesus di sana. Nama lain dari Kalvari adalah Golgota, yang berarti "Tempat Tengkorak" dalam bahasa Aram. Bahasa ini digunakan di wilayah seperti Suriah, Irak, Turki, dan Lebanon.
Nama itu mungkin diberikan karena bentuk bukitnya menyerupai tengkorak. Selain itu, karena tempat itu digunakan untuk hukuman mati, kemungkinan banyak tengkorak yang tertinggal. Ada juga tradisi Yahudi yang mengaitkan tempat ini sebagai lokasi penguburan tengkorak Adam, manusia pertama yang diciptakan Tuhan.
Pada tahun 326 M, Santa Helena, ibu dari Kaisar Konstantinus, menetapkan Kalvari sebagai lokasi penyaliban dan penguburan Yesus. Hingga saat ini, Kalvari masih bisa dikunjungi dan menjadi salah satu tempat tersuci dalam agama Kristen, terutama saat Jumat Agung.
Mengapa Yesus Disalibkan?
Yesus disalibkan karena alasan religius dan politis. Kematian-Nya merupakan hasil dari perlawanan para pemimpin agama Yahudi dan kewenangan hukum Romawi. Namun, umat Kristen percaya bahwa semua ini adalah bagian dari rencana ilahi Allah. Anak-Nya dikorbankan demi keselamatan umat manusia.
Para pemimpin agama Yahudi melihat Yesus sebagai ancaman bagi otoritas mereka. Yesus mengaku sebagai Anak Allah, dan ini dianggap sebagai penghujatan oleh para pemimpin Yahudi. Yesus juga mengajarkan bahwa keselamatan datang melalui iman, bukan hanya melalui hukum agama. Pengaruh Yesus semakin besar, dan para pemimpin Yahudi takut kehilangan kekuasaan atas bangsa Yahudi.
Yesus juga dianggap sebagai ancaman bagi kekuasaan Romawi. Beberapa orang melihat Yesus sebagai pemimpin pemberontakan terhadap Romawi. Namun, Pontius Pilatus, gubernur Romawi, tidak menemukan kesalahan dalam diri-Nya. Meski begitu, para pemimpin Yahudi mendesak Pilatus, menyatakan bahwa Yesus adalah ancaman. Untuk mencegah kerusuhan, Pilatus akhirnya mengizinkan Yesus disalibkan.
Dari sudut pandang Kristen, ini semua adalah bagian dari rencana Allah sejak semula. Dalam Perjanjian Lama, pengorbanan hewan harus dilakukan untuk menebus dosa. Melalui peristiwa ini, Yesus menjadi pengorbanan terakhir dan paling sempurna. Dengan mati di kayu salib, Ia menanggung hukuman atas dosa seluruh umat manusia. Hal ini membuka jalan untuk pengampunan dan pemulihan hubungan dengan Allah.
Mengapa Salib Begitu Penting?
Salib menjadi salah satu simbol paling dikenal dalam agama Kristen karena peristiwa yang terjadi di Kalvari. Salib diyakini sebagai panggilan untuk pertobatan, pengampunan, dan iman bahwa Yesus adalah Juruselamat. Bagi orang Kristen, salib adalah pengingat akan penderitaan Yesus, namun juga merupakan lambang harapan, penebusan, dan kasih karunia Allah.
Bagaimana Kalvari Telah Mempengaruhi Budaya?
Kalvari terus membentuk seni, sastra, film, dan filsafat karena tempat ini melambangkan sesuatu yang melampaui sejarah. Tempat dan peristiwa itu berbicara kepada pengalaman terdalam manusia—tentang penderitaan, kasih, dan harapan. Kisah Kalvari tetap menjadi salah satu narasi yang paling kuat dan bertahan sepanjang sejarah.
Contohnya dalam seni Renaisans, para maestro seperti Michelangelo, Raphael, dan Rubens melukis adegan Penyaliban yang dramatis dan penuh detail, menekankan penderitaan dan kuasa ilahi. Dalam sastra, contohnya adalah Paradise Lost karya John Milton (abad ke-17), yang merenungkan Penyaliban sebagai titik balik sejarah.
Selain itu, ada banyak film dan serial tentang Yesus dan penyaliban-Nya, seperti film Kehidupan Yesus dan serial The Chosen.
Apa Signifikansi Kalvari?
Tempat yang bernama Kalvari menandai puncak dari masa Yesus di bumi. Umat Kristen percaya bahwa ini adalah penggenapan dari rencana keselamatan Allah. Menurut kepercayaan Kristen, penyaliban Yesus adalah tindakan pengorbanan. Dengan mati di kayu salib, Ia menanggung semua dosa dunia atas diri-Nya sendiri. Peristiwa ini diyakini telah menyelamatkan hubungan antara umat manusia dan Allah sendiri.
Apa Yang Alkitab Katakan Tentang Kalvari?
Tempat yang disebut "Kalvari" disebutkan dalam keempat Injil di Alkitab, yaitu bagian awal dari Perjanjian Baru. Penyaliban Yesus dipandang sebagai penggenapan nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama. Dalam Matius 27:33 tertulis, “Mereka sampai di suatu tempat yang bernama Golgota (yang berarti: Tempat Tengkorak),” yang merupakan nama lain dari Kalvari.
Dalam Lukas 23:33 disebutkan, “Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ bersama dengan kedua penjahat itu, yang satu di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.” Ayat setelah itu mencatat kata-kata Yesus: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Lalu mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi.
Yohanes 3:16 adalah ayat yang sering digunakan di berbagai bisnis dan platform. Ayat itu berbunyi, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Ini adalah pesan yang sangat indah untuk semua orang—dan semuanya terjadi di Kalvari.

Lebih Banyak Tentang Kalvari
Ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi di Kalvari? Ikuti seri email tentang delapan belas jam terakhir dalam kehidupan Yesus.
Dalam seri email The Wonders of the Cross, Wilkin van de Kamp mengajak kamu sedekat mungkin kepada Yesus, mengungkap betapa besar pengorbanan-Nya bagimu—sebuah peristiwa yang memiliki kuasa untuk mengubah hidupmu selamanya.
Daftarlah untuk mengikuti perjalanan penuh makna selama 40 hari ini, melalui tujuh momen ketika darah Yesus tercurah.